Wajah Lama Pimpin BNI, Tapi Kawakan!

Rabu, 26 Maret 2025 | 14:09 WIB
Wajah Lama Pimpin BNI, Tapi Kawakan!
Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan/(Dok BNI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada Rabu (26/3/2025) menetapkan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) yang baru.

Selain itu, RUPST juga menunjuk Alexandra Askandar sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut).

Penetapan ini menandai babak baru kepemimpinan di BNI, menggantikan Royke Tumilaar yang telah menyelesaikan masa jabatannya.

Putrama Wahju Setyawan bukanlah sosok asing di BNI. Ia merupakan bankir berpengalaman yang telah lama berkarier di BNI, sebelum sempat menjabat sebagai direktur di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2020-2022. Pada 2022, Putrama kembali ke BNI dan pada Maret 2024, ia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Wakil Direktur Utama.

Sementara itu, Alexandra Askandar sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Penunjukan Alexandra sebagai Wadirut BNI menunjukkan upaya perseroan untuk memperkuat jajaran kepemimpinan dengan talenta-talenta terbaik dari industri perbankan nasional.

Selain berakhirnya masa jabatan Royke Tumilaar, RUPST juga menandai berakhirnya masa jabatan tiga direktur lainnya, yaitu Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir. Novita Widya Anggraini kembali ke Bank Mandiri untuk mengemban amanah sebagai Direktur Keuangan, sementara Ronny Venir merupakan bankir yang telah lama berkarier di BNI.

Sepanjang tahun 2024, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih perusahaan mencapai Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,9 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024.

Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11% secara tahunan (Year-on-Year/YoY), dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024.

Total DPK BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp805,5 triliun, dimana terdapat pertumbuhan nilai tabungan hampir dua kali lipat pada semester kedua setelah diluncurkan wondr by BNI.

Baca Juga: Profil Putrama Wahju Setyawan Bos Baru BNI

Sejak diluncurkan pada 5 Juli 2024, jumlah pengguna wondr by BNI mencapai 5,3 juta hingga akhir Desember 2024, dengan active rate lebih dari dua kali lipat dibandingkan aplikasi sebelumnya, yaitu BNI Mobile Banking.

Transaksi perbankan melalui wondr by BNI selama kurang dari enam bulan sejak diluncurkan mencapai Rp191 triliun dengan 195 juta transaksi. Peningkatan transaksi ini juga mendorong kenaikan non-interest income sebesar 11,9% YoY menjadi Rp24,04 triliun.

Disisi lain kinerja intermediasi BNI tumbuh positif dan seimbang, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Kredit tumbuh 11,6% YoY menjadi Rp775,87 triliun dari Rp695,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit ini didukung oleh segmen korporasi yang naik 17,6% dan konsumer yang meningkat 14,5%. Perusahaan Anak juga mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sebesar 79,7% YoY dengan profitabilitas tetap terjaga.

Ekspansi kredit yang prudent diikuti dengan penguatan kualitas aset, tercermin dari Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 2%, serta Loan at Risk (LaR) dan Credit Cost masing-masing turun menjadi 10,3% dan 1,1%.

RUPST BNI yang semula dijadwalkan pada 13 Maret 2025, mengalami perubahan jadwal menjadi 26 Maret 2025. Perubahan jadwal ini selaras dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggeser jadwal RUPST dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025, dan Bank Tabungan Negara (BTN) dari 14 Maret menjadi 26 Maret 2025.

Penyesuaian jadwal ini dilakukan untuk memastikan seluruh kebijakan yang diambil sesuai dengan regulasi terbaru dan memberikan waktu yang cukup bagi masing-masing perseroan untuk mempersiapkan agenda rapat dengan lebih matang.

Penunjukan Putrama Wahju Setyawan sebagai Dirut BNI dan Alexandra Askandar sebagai Wadirut diharapkan dapat membawa angin segar bagi BNI. Dengan pengalaman dan rekam jejak yang mumpuni, keduanya diharapkan dapat membawa BNI terus tumbuh dan berkembang, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI