Indocement Sukses Bukukan Laba Hingga Rp2 Triliun di Tahun 2024

Selasa, 25 Maret 2025 | 19:59 WIB
Indocement Sukses Bukukan Laba Hingga Rp2 Triliun di Tahun 2024
Konferensi Pers Kinerja Indocement Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (25/3/2025). (Dok: Suara.com/Iman Firmansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement atau Perseroan) membukukan volume penjualan (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 20.496 ribu ton pada tahun 2024, lebih tinggi +1.150 ribu ton atau +5,9% dibandingkan tahun lalu terutama dari tambahan volume PT Semen Grobogan.

Sementara komposisi penjualan semen curah domestik meningkat dari 26,7% menjadi 31,7% pada tahun 2024 karena pasokan semen ke proyek ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur di Jawa. Secara keseluruhan penjualan ekspor sebesar 317 ribu ton.

Pendapatan Neto Perseroan sendiri mencapai Rp 18.548,7 miliar, naik +3,3%. Beban Pokok Pendapatan meningkat menjadi -Rp 12.487,8 miliar, naik +3,2% seiring dengan peningkatan volume penjualan. Hal ini menghasilkan marjin Laba Bruto sebesar 32,7% untuk tahun 2024.

Direktur Utama INTP, Christian Kartawijaya mengatakan beban usaha pun meningkat sebesar +2,7% menjadi minus Rp3.725, 1 miliar yang bersumber dari kenaikan volume penjualan dan biaya lainnya dari perluasan operasi di Grobogan.

Kemudian ada penurunan beban operasi lain neto sebesar -6,4% menjadi Rp57,6 miliar, sehingga margin Laba Usaha sebesar 12,9% dan EBITDA sebesar 21,2% pada tahun 2024.

"Pemanfaatan pabrik Semen Grobogan yang tinggi memungkinkan kami untuk memiliki distribusi produk yang lebih efisien dan penetrasi pasar yang lebih dalam di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan kontribusi substansial terhadap margin keseluruhan," ucap Christian di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Tetap Lincah di Masa yang Penuh Tantangan

Christian menuturkan, permintaan semen yang lemah akan terus berlanjut hingga awal tahun 2025 karena musim hujan yang diikuti oleh bulan puasa. Namun, pihaknya masih memperkirakan kemungkinan permintaan positif sebesar 1%-2% pada tahun ini meskipun ada pengurangan anggaran infrastruktur.

"Kami juga melihat proyek infrastruktur yang sedang berjalan masih akan diselesaikan, termasuk beberapa proyek baru dan yang sudah ada dari sektor komersial dan industri. Lebih jauh, program Pemerintah seperti perpanjangan diskon PPN untuk kepemilikan rumah baru, program tiga juta rumah per tahun, dan renovasi sekolah seharusnya menjadi pendorong positif bagi permintaan semen," terangnya.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di 2024, Target Penjualan di 2025 Naik 10 Persen

Selama masa yang penuh tantangan ini, Christian menegaskan pihaknya lebih menekankan kebijakan pengendalian biaya, mengidentifikasi area-area yang biayanya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas dan layanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI