Riota Jaya Lestari Berbagi 17 Ton Beras untuk Masyarakat Sekitar Tambang

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 25 Maret 2025 | 14:06 WIB
Riota Jaya Lestari Berbagi 17 Ton Beras untuk Masyarakat Sekitar Tambang
PT Riota Jaya Lestari menyalurkan bantuan berupa 17 ton beras kepada masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah tambang.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Riota Jaya Lestari menyalurkan bantuan berupa 17 ton beras kepada masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah tambang.

Program ini merupakan bagian dari pilar sosial di bidang keagamaan yang bertujuan untuk membantu kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadan.

“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan dan membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Humas PT Riota Jaya Lestari Muhammad Awaluddin ditulis Selasa (25/3/2025).

Bantuan beras ini didistribusikan ke beberapa desa yaitu Desa Lambai, Desa Woise, Desa Woitombo, Desa Latawaro, Desa Totallang, Desa Puncak Monapa, Desa Sulaho, dan Desa Lapasi-pasi. Setiap desa mendapatkan alokasi beras sesuai dengan jumlah keluarga penerima manfaat.

“Dengan adanya berbagai program ini, PT Riota Jaya Lestari berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar tambang, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya,” ungkapnya.

Selain program bantuan beras, PT Riota Jaya Lestari juga mengadakan program Berbagi Kebahagiaan Ramadan Bersama Riota (Berkah Riota), yang meliputi kegiatan pembagian takjil, buka puasa bersama, serta ceramah keagamaan di masjid-masjid desa lingkar tambang.

Kegiatan ini berlangsung sejak 2 hingga 20 Maret 2025. Sebagai puncak kegiatan, penutupan program Berkah Riota digelar di Masjid Nurul Falah, Desa Lapasi-pasi dengan dihadiri para pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, serta perwakilan perusahaan.

Direktur Utama PT Riota Jaya Lestari Amirullah Nur Saenong menegaskan komitmen perusahaan dalam program sosial dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk terus menebarkan kebaikan dan kebersamaan di bulan Ramadan.

“Kami ingin berbagi kebahagiaan dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan. PT Riota Jaya Lestari akan terus berupaya memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat sekitar, tidak hanya dalam bentuk bantuan sosial, tetapi juga dalam peningkatan kapasitas dan kesejahteraan mereka,” ujar dia.

Baca Juga: Beredar Isu Beras SPHP Takaran Dikurangi, Wadirut Bulog Buka Suara

Beras, makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia, khususnya di Asia, bukan hanya sekadar sumber karbohidrat.

Lebih dari itu, beras adalah bagian tak terpisahkan dari budaya, tradisi, dan bahkan perekonomian banyak negara.

Dari sawah yang menghijau hingga meja makan, beras melalui perjalanan panjang dan memiliki nilai yang jauh lebih dalam.

Beras berasal dari tanaman padi (Oryza sativa) yang dibudidayakan dengan berbagai metode, mulai dari sistem tadah hujan tradisional hingga irigasi modern.

Proses penanaman padi membutuhkan ketelitian dan perawatan intensif, mencerminkan kearifan lokal dan hubungan erat antara manusia dan alam.

Panen padi menjadi momen penting, dirayakan dengan berbagai ritual dan festival sebagai ungkapan syukur atas hasil bumi. Keragaman beras sangatlah kaya.

Ada beras putih yang paling umum dikonsumsi, beras merah dengan kandungan serat lebih tinggi, beras hitam yang kaya antioksidan, dan beras ketan yang pulen.

Masing-masing jenis beras memiliki karakteristik unik yang memengaruhi rasa, tekstur, dan nilai gizinya. Beras juga diolah menjadi berbagai produk turunan seperti tepung beras, bihun, dan aneka kue tradisional.

Di balik kelezatannya, beras juga menyimpan sejumlah manfaat kesehatan. Karbohidrat kompleks dalam beras memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas.

Beras merah dan beras hitam, dengan kandungan serat dan antioksidan yang tinggi, membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengendalikan kadar gula darah, dan melindungi tubuh dari radikal bebas.

Namun, produksi dan konsumsi beras juga menghadapi tantangan. Perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan penggunaan pupuk kimia berlebihan mengancam keberlanjutan pertanian padi.

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti penggunaan varietas padi unggul yang tahan terhadap perubahan iklim, pengelolaan air yang efisien, dan penggunaan pupuk organik.

Konsumen juga dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan beras dengan memilih beras yang diproduksi secara lokal dan berkelanjutan, mengurangi pemborosan makanan, dan mengapresiasi petani padi yang telah bekerja keras menghasilkan beras berkualitas. Dengan menghargai beras, kita menghargai warisan budaya, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI