“Ekuitas perusahaan juga meningkat sebesar 3%, atau menjadi Rp 16,4 triliun di 2024 dari sebelumnya Rp 15,8 triliun di 2023,” jelasnya.
Yodian mengatakan, ID FOOD juga berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan di tahun buku 2024. Pendapatan tumbuh 20%, atau naik dari Rp 15,2 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 18,3 triliun di tahun 2024.
Ia mengatakan, sebagai BUMN yang saat ini disiapkan untuk mendukung program akselerasi swasembada nasional, ID FOOD akan terus menggenjot langkah-langkah peningkatan kinerja keuangan dan operasional.
Upaya tersebut akan dilakukan di seluruh lini bisnis perusahaan, seperti industri gula, peternakan, garam, benih, serta perdagangan dan logistik.
“Perbaikan kinerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi perusahaan bagi masyarakat. Untuk itu, langkah perbaikan dan penguatan kita jalankan secara bertahap sesuai roadmap 2024-2029. Di tahun 2024-2025 ini kita lakukan Refocusing dan Restructuring, 2026-2027 kita perkuat Operational Excellence, dan di 2028-2029 takeoff ID FOOD 2.0,” terangnya.
ID FOOD (PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)) memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Sebagai BUMN pangan, ID FOOD berfokus pada pengembangan ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Perusahaan ini bergerak di berbagai sektor, termasuk produksi, pengolahan, dan distribusi berbagai komoditas pangan strategis seperti gula, beras, jagung, dan produk peternakan.
Melalui sinergi dengan petani lokal dan pelaku industri lainnya, ID FOOD berupaya meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk pangan.
Baca Juga: Perusahaan Pembuat Film Matrix Bangkrut, Punya Utang Rp 16 Triliun
Selain itu, ID FOOD juga aktif dalam menjaga stabilisasi harga pangan dan memastikan ketersediaan pasokan yang terjangkau bagi masyarakat.