RUPST Bank Mandiri: Bocoran Penggantian Direksi, Dividen dan Buyback

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 25 Maret 2025 | 12:32 WIB
RUPST Bank Mandiri: Bocoran Penggantian Direksi, Dividen dan Buyback
(Dok: Bank Mandiri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) hari ini, Selasa (25/3/2025) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, pukul 14.00 WIB.

Pertemuan tahunan ini akan membahas sejumlah agenda penting, termasuk pembagian dividen, rencana pembelian kembali saham (buyback), serta perubahan susunan direksi.

Agenda Utama RUPST Bank Mandiri

Dalam rapat tersebut, pemegang saham akan menyetujui laporan tahunan perseroan serta rencana penggunaan laba bersih. Selain itu, rapat juga akan membahas:

  • Penetapan gaji dan tunjangan direksi serta komisaris
  • Penunjukan akuntan publik untuk tahun buku 2025
  • Perubahan anggaran dasar perusahaan
  • Rencana aksi korporasi jangka panjang
  • Perubahan Susunan Direksi

Sejumlah perubahan diperkirakan terjadi dalam jajaran direksi Bank Mandiri. Darmawan Junaidi diprediksi akan tetap memimpin sebagai Direktur Utama, sementara Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar dikabarkan akan mengundurkan diri.

Selain itu, ada pula beberapa jajaran direksi yang masa jabatannya berakhir pada tahun ini, diantaranya: 

  • Sigit Prastowo (Direktur Keuangan)
  • Aquarius Rudiantoro (Direktur Jaringan dan Ritel Banking)
  • Tono E.B (Direktur Operasi)
  • Rohan Hafas (Direktur Hubungan Kelembagaan)

Dikutip dari berbagai sumber yang diterima Redaksi Suara.com hingga hari ini, Aquarius Rudiantoro akan bergabung dengan jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), sedangkan Rohan Hafas diperkirakan akan mengisi posisi Managing Director Stakeholder Management di Danantara.

Sementara itu, Agus Dwi Handaya, Direktur Kepatuhan dan SDM yang telah menjabat sejak 2018, juga akan mengakhiri masa tugasnya. Agus , menurut isu yang beredar akan bergabung dengan Danantara sebagai Managing Director SDM, mengingat pengalamannya yang luas dalam pengelolaan sumber daya manusia di Bank Mandiri.

Pembagian Dividen dan Rencana Buyback

Baca Juga: Panduan Mudah Top Up OVO di Bank Mandiri, BCA dan BRI

Bank Mandiri dikenal konsisten dalam pembagian dividen dengan payout ratio sekitar 60% selama lima tahun terakhir, sesuai arahan Kementerian BUMN selaku pemegang saham pengendali.

Berdasarkan laba bersih konsolidasi 2024 sebesar Rp55,78 triliun, dividen per saham diperkirakan mencapai Rp358,6. Dengan harga penutupan saham BMRI di Rp4.640 per lembar, imbal hasil dividen (dividend yield) potensial mencapai 7,72%.

Selain dividen, emiten berkode BMRI ini juga berencana melakukan pembelian kembali saham senilai Rp1,17 triliun untuk memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Rapat ini menjadi momen penting bagi Bank Mandiri dalam menentukan strategi bisnis ke depan, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang masih dinamis. Investor akan mencermati hasil keputusan RUPST, termasuk kebijakan dividen dan perubahan struktur manajemen, untuk menilai arah perkembangan bank pelat merah tersebut.

Sebagai informasi, Bank Mandiri berhasil mencetak kinerja positif di tahun 2024. Bank plat merah ini melaporkan laba bersih sebesar Rp55,78 triliun, naik 1,31% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp55,06 triliun.

Bank Mandiri mencatat pertumbuhan pendapatan yang cukup baik, diantaranya:

  • Pendapatan bunga dan syariah bersih naik 6,12% menjadi Rp101,75 triliun dari sebelumnya Rp95,89 triliun
  • Pendapatan dari komisi (fee-based income) melonjak 15,32% ke Rp23,64 triliun dari Rp20,50 triliun
  • Penyaluran Kredit Tumbuh Pesat

Hingga akhir 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit senilai Rp1.623,21 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu 19,37% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.359,83 triliun.

Bank Mandiri juga berhasil meningkatkan kualitas kreditnya, yakni rasio kredit bermasalah (NPL gross) turun dari 1,02% menjadi 0,97%, NPL net berada di level 0,33% per Desember 2024. Sementara, dari sisi pendanaan, Bank Mandiri berhasil menghimpun dana masyarakat (DPK) sebesar Rp1.698,9 triliun. Jumlah ini meningkat 7,73% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp1.576,95 triliun.

Dengan kinerja yang solid di berbagai lini bisnis ini, Bank Mandiri semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia. Peningkatan pendapatan dan penyaluran kredit yang signifikan menunjukkan bahwa bank ini terus berkembang dengan baik meskipun di tengah tantangan ekonomi global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI