Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (24/3/2025). Salah satu keputusan penting dalam rapat tersebut adalah penunjukan Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen BRI.
Lukmanul Khakim dikenal sebagai salah satu tokoh dekat dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Penunjukan ini tentu menarik perhatian publik, mengingat latar belakang Lukmanul Khakim yang aktif di dunia politik.
Lukmanul Khakim menjadi pendamping Luluk Nur Hamidah sebagai calon wakil gubernur dalam Pilgub Jawa Timur 2024, namun sayangnya gagal.
Pria kelahiran Lamongan, 8 Januari 1983 ini adalah politikus yang menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019 - 2024.
Mengacu pada LHKPN yang disampaikan oleh Lukmanul Khakim pada 28 Agustus 2024, total kekayaannya tercatat sebesar Rp7,6 miliar. Sebagian besar kekayaan tersebut berupa tanah dan bangunan, diikuti oleh kendaraan bermotor, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.
Diketahui BRI telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang salah satu agenda terpenting adalah pergantian direksi. Sunarso digantikan Hery Gunardi sebagai Direktur Utama BBRI. Tidak hanya Sunarso yang diganti, tapi direksi dan komisaris dirombak total.
Berikut adalah nama-nama direksi dan komisaris BRI teranyar:
- Hery Gunardi sebagai Direktur Utama
- Hakim Putratama sebagai Direktur Operations
- Riko Tasmaya sebagai Direktur Corporate Banking
- Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding
- Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking
- Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro
- Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking
- Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking
- Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy
- Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko
- Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology
- Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama
- Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen
- Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris
- Edi Susianto sebagai Komisaris Independen
- Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen
Selain keputusan perombakan pengurus, emiten dengan sandi BBRI juga menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun.
Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun.
Baca Juga: Bank BRI Tebar Dividen Jumbo Rp 51,74 Triliun
Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.
Sebelumnya, BBRI telah menyetor dividen interim senilai Rp 20,33 triliun atau setara dengan Rp 135 per lembar dan telah dibayarkan pada Rabu, 15 Januari 2025. Dengan begitu, total dividen yang dibagikan BRI adalah Rp 343 per saham.
Dividen interim adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham sebelum tahun buku berakhir. Pembagian ini sifatnya sementara dan dilakukan berdasarkan laporan keuangan sementara.
Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.
Sepanjang 2024, BRI mencatat laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 60,64 triliun.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja perusahaan dan untuk memberikan manfaat lebih bagi para pemegang saham.
“Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” kata Agusta usai RUPST itu.
NB: Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru ditunjuk akan mulai menjalankan tugasnya setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.