Suara.com - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) Tahunan 2025 guna menegaskan peran strategis AFTECH sebagai asosiasi payung utama sektor keuangan digital Indonesia, khususnya Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital yang inklusif, mengoptimalkan potensi sektor riil, serta mendukung target pertumbuhan tinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Acara RUA Tahunan AFTECH 2025 turut serta dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi dan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Alexander Sabar.
Agenda utama RUA ini meliputi penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2021-2025, perubahan AD/ART organisasi, pengangkatan pengurus baru periode 2025-2029, serta peningkatan tata kelola organisasi dan penguatan kolaborasi dengan regulator, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutan pembuka, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran AFTECH dalam memperkuat sinergi serta meningkatkan tata kelola industri fintech nasional.
Menurutnya, sejak berdiri pada 2016, AFTECH konsisten menjadi mitra strategis regulator dalam mendorong inovasi, meningkatkan literasi keuangan digital, serta memastikan pertumbuhan teknologi finansial berjalan secara inklusif, aman, dan berkelanjutan.
“Kami melihat bahwa AFTECH selama ini sangat membantu kami sebagai regulator dalam menyusun berbagai regulasi. Ke depan, kami berharap kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan regulasi-regulasi yang mendorong inovasi dan perkembangan fintech, tetapi juga bersifat adaptif, akomodatif, serta memperhatikan kebutuhan dan harapan para pelaku industri,” kata Hasan.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengatakan bahwa ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan akan semakin berkembang hingga 2030.
Volume pembayaran digital nasional diperkirakan meningkat hingga 55,9%, didorong oleh peran aktif generasi Milenial, Gen Z, dan Alpha, serta pertumbuhan UMKM dan sektor ekonomi kreatif.
Menurutnya, AFTECH memiliki peran strategis dalam mencapai target pemerintah melalui implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI).
Baca Juga: Danantara Siap Guncang Pasar Modal, Diversifikasi Aset Jadi Fokus Utama
"Peran AFTECH sangat krusial untuk mewujudkan implementasi dari BSPI dan kami mengapresiasi partisipasi AFTECH dalam kesuksesan implementasi yang sudah kita lihat dengan BSPI 2025. Dan kami berharap ini akan berlanjut dengan BSPI 2030. Sinergi dalam dukungan pengembangan inovasi sistem pembayaran dan ITSK akan terus kita perkuat. Kita akan sama-sama memberikan sumbangsih dalam mendukung program Asta Cita dan mendukung pertumbuhan ekonomi keuangan digital nasional," tutup Filianingsih.