Suara.com - Menjelang Lebaran 2025, aktivitas belanja online meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat yang ingin membeli pakaian, makanan, dan keperluan lainnya.
Namun, perlu diwaspadai adanya oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan upaya penipuan demi mencari keuntungan.
Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih waspada agar terhindar dari aksi penipuan yang dapat merugikan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan bahwa akan ada kenaikan upaya penipuan online saat Ramadan, terutama menjelang Idul Fitri.
Menurut data layanan pengaduan konsumen, terdapat 1.512 pengaduan terkait social engineering pada pekan ketiga dan keempat Februari 2025.
Angka ini meningkat sekitar 46 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 1.033 pengaduan.
Berikut beberapa tips untuk menghindari penipuan online menjelang Lebaran:
- Hindari Membuka Tautan Mencurigakan
Phishing merupakan salah satu modus paling umum yang sering ditemui. Tautan website untuk phising akan terlihat mirip dengan website resmi dan menggunakan nama domain yang mirip.
Oleh karena itu, disarankan agar pengguna selalu menghindari membuka tautan yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal baik melalui pesan singkat, email, atau media sosial, yang mengatasnamakan lembaga keuangan.
- Lakukan Verifikasi Informasi
Banyak pelaku yang sering berpura-pura menjadi Customer Service lembaga keuangan. Patut diperhatikan bahwa lembaga keuangan memiliki Customer Service resmi. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu.
- Waspada Terhadap Tawaran yang Terlalu Menggiurkan
Jika menemukan produk dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran, masyarakat perlu berhati-hati.
Penipu sering menggunakan harga yang sangat rendah untuk menarik perhatian calon korban. Pastikan untuk mengecek harga di beberapa platform sebelum memutuskan untuk membeli.
![Tips Menghindari Penipuan Online Menjelang Lebaran. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/24/20798-tips-menghindari-penipuan-online-menjelang-lebaran.jpg)
- Periksa Identitas Penjual
Sebelum melakukan transaksi, periksa profil penjual, termasuk testimoni dan ulasan dari pembeli sebelumnya.
Jika berbelanja di media sosial, pastikan akun penjual telah terverifikasi atau memiliki rekam jejak yang baik.
- Hindari Transfer Langsung ke Rekening Pribadi
Marketplace umumnya menyediakan layanan escrow atau rekening bersama yang melindungi pembeli.
Hindari transaksi di luar platform resmi dan jangan pernah mentransfer uang ke rekening pribadi yang mencurigakan.
- Gunakan Platform Resmi yang Telah Mendapatkan Izin OJK
Dengan menggunakan platform fintech lending yang telah mendapatkan izin OJK, masyarakat akan terlindungi dari segala bentuk tindakan tidak sesuai peraturan yang ditetapkan termasuk penyalahgunaan data pribadi dan modus penipuan lainnya.
- Waspada Penyalahgunaan Data Pribadi
Hal yang sering luput dari perhatian masyarakat terkait penyalahgunaan data pribadi adalah informasi yang dicantumkan saat melakukan transaksi belanja daring atau pesan antar.
Nama, nomor telepon, dan alamat pengantaran yang tercantum pada kemasan paket dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab jika informasi pada kemasan tidak dihapus atau dirobek sebelum kemasan tersebut dibuang.
Oleh karena itu, ada baiknya bersikap hati-hati dengan selalu menghapus atau menyobek bagian label pengiriman dengan data pribadi sebelum membuang kemasan atau mengunggah review terkait produk yang diterima.
- Perbarui Keamanan Perangkat
Pastikan ponsel, laptop, atau perangkat yang digunakan untuk bertransaksi online memiliki sistem keamanan terbaru. Instal antivirus dan hindari menggunakan jaringan WiFi publik saat melakukan pembayaran.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan tips di atas, masyarakat dapat menikmati momen Lebaran tanpa khawatir menjadi korban penipuan online.
Jika mengalami atau mencurigai adanya penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang atau layanan pengaduan konsumen.