Danantara, yang diresmikan pada 24 Februari 2025, akan menaungi setidaknya tujuh BUMN besar, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Dengan total aset ketujuh BUMN tersebut, dana kelolaan Danantara diproyeksikan mencapai Rp9.000 triliun pada tahap awal.
Selain pengumuman Danantara, beberapa faktor lain turut memengaruhi pelemahan IHSG hari ini. Pertama, kenaikan yield obligasi pemerintah Indonesia 10 tahun yang naik hampir 2% ke level 7,32%, dipicu oleh kenaikan yield obligasi pemerintah AS (US 10 Yr Bond Yield). Kedua, pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh level Rp16.600 per dolar AS. Kedua faktor ini menambah tekanan pada sentimen pasar saham domestik.
Dengan berbagai katalis negatif yang masih membayangi, IHSG diperkirakan akan terus mengalami tekanan dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan terkini, terutama terkait pengumuman strategis dari Danantara dan arah kebijakan moneter global yang dapat memengaruhi pasar keuangan domestik.