Suara.com - Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan guru di seluruh negeri. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, sejumlah kabar baik terkait pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan sertifikasi guru, dan program-program baru telah diumumkan.
Kabar ini menjadi salah satu topik panas, yang juga dibahas di banyak kanal termasuk Youtube Guru Abad 21, yang merangkum lima poin penting yang akan memberikan harapan baru bagi para tenaga pendidik, baik yang sudah bersertifikasi maupun yang belum.
1. Pencairan THR 2025 di Berbagai Daerah
Salah satu kabar gembira datang dari proses pencairan THR 2025 yang sudah mulai dilakukan di beberapa daerah. Daerah seperti DKI Jakarta, Bitung, Kudus, Bantul, Asahan, Toba, Malaka, Kepulauan Talaud, dan Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan pencairan THR untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk guru. Pemerintah memastikan bahwa THR akan dicairkan sebelum Hari Raya Idul Fitri, memberikan kelegaan bagi para guru dalam menyambut momen spesial ini.
2. Tambahan Satu Kali Gaji Pokok dalam THR dan Gaji 13
Kementerian Keuangan juga memberikan kabar baik melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani. Guru dan dosen yang tidak menerima tunjangan kinerja (tukin) akan mendapatkan tambahan satu kali gaji pokok dalam pencairan THR dan Gaji 13. Kebijakan ini tertuang dalam pengumuman resmi Kementerian Keuangan dan menjadi langkah penting dalam memastikan kesejahteraan guru, terutama menjelang Lebaran.
3. Penarikan Data GTK untuk Validasi Tunjangan
Proses penarikan data Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) untuk verifikasi dan validasi penerima tunjangan akan dilakukan pada 23 Maret 2025. Kemendikbudristek mengimbau para guru untuk segera memperbarui data tugas tambahan mereka di sistem Dapodik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap guru menerima haknya tanpa terkendala masalah administrasi.
4. Bantuan untuk Guru Honorer yang Belum Bersertifikasi
Baca Juga: Prabowo Minta Rp 1 Juta Buat BHR Ojol, Gojek Sanggup Rp 900 Ribu
Pemerintah juga meluncurkan program baru untuk guru honorer yang belum mendapatkan sertifikasi. Presiden RI, Prabowo Subianto, mengumumkan bahwa guru honorer akan menerima bantuan dana sebesar Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per bulan. Proses verifikasi data telah dimulai sejak Februari 2025, dan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban finansial guru honorer. Selain itu, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp7,15 triliun untuk renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta di seluruh Indonesia.