Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Hari Senin (24/3/2025) untuk ukuran satu gram terus bergerak naik, sehingga dibanderol di harga Rp1.765.000 per gram.
Harga emas Antam itu alami kenaikan sebesar Rp1.000 dibandingkan hari Minggu (23/3/2025) sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.616.000 per gram.
Harga buyback itu juga ikut melonjak Rp1.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp932.500
- Emas 2 gram Rp3.470.000
- Emas 3 gram Rp5.180.000
- Emas 5 gram Rp8.600.000
- Emas 10 gram Rp17.145.000
- Emas 25 gram Rp42.737.000
- Emas 50 gram Rp85.395.000
- Emas 100 gram Rp170.712.000
- Emas 250 gram Rp436.515.000
- Emas 500 gram Rp852.820.000
- Emas 1.000 gram Rp1.705.600.000
Harga Emas Dunia Turun
Harga emas dunia mengalami penurunan tajam sebesar 1 persen pada Jumat (22/3) akibat penguatan dolar AS dan aksi ambil untung para investor. Namun, logam mulia ini masih mencatatkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, didukung oleh ketidakpastian geopolitik dan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Seperti dilansir Reuters, Harga emas spot turun menjadi USD3.015,43 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup melemah 0,7 persen di level USD3.021,40. Meskipun mengalami koreksi, emas tetap menguat sekitar 1 persen sepanjang minggu ini, mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di USD3.057,21 per ons pada Kamis (21/3).
Analis dari Marex, Edward Meir, menyebut bahwa aksi ambil untung menjadi faktor utama pelemahan harga emas. "Pasar sedang beristirahat sejenak. Ada aksi ambil untung pada level ini dan dolar juga menguat hari ini," ujarnya.
Baca Juga: Emas Antam Terbang Tinggi! Harga Tembus Rp1.779.000/Gram
Indeks dolar AS naik 0,3 persen, mencapai titik tertinggi dalam dua minggu, sehingga membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Ketidakpastian Geopolitik dan Kebijakan The Fed Masih Jadi Pendorong