Suara.com - Nissan Motor Co akan menyederhanakan struktur manajemen puncaknya. Hal ini akan memangkas posisi sebanyak 20 persen. Pemangkasan karyawan ini dikarenakan keputusan yang efisien sebagai bagian dari upaya pemulihannya.
Pemangkasan karyawan ini akan dimulai pada bulan April mendatang. Hal ini seiring diperkenalkan CEO baru pada tanggal 1 April yang bernama Ivan Espinosa. Dia mengambil alih perusahaan untuk memulihkan kondisi keuangan perusahaan.
"Ivan Espinosa akan menciptakan "organisasi yang ramping dan tanpa batas," kata produsen mobil Jepang tersebut dalam siaran pers dilansir Japan Today, Senin (24/3/2025).
Nissan mengatakan awal bulan ini akan mengganti CEO Makoto Uchida dengan Chief Planning Officer Espinosa. Lantaran produsen mobil yang sedang sakit itu berusaha untuk menghidupkan kembali bisnisnya di bawah kepemimpinan baru setelah gagalnya pembicaraan merger dengan Honda Motor Co.
Produsen mobil tersebut telah melihat labanya anjlok lebih dari 90 persen dalam sembilan bulan hingga Desember karena penjualan yang lesu di pasar utamanya, Amerika Serikat dan Cina.
Di bawah perubahan organisasi tersebut, manajemen puncak Nissan akan beralih ke apa yang disebutnya kerangka kerja "satu lapis", dengan semua pejabat perusahaan mengambil alih jabatan "eksekutif perusahaan".
Perpindahan tersebut akan mengurangi 42 posisi menjadi 33, menurut perusahaan tersebut. Sambil menyederhanakan struktur manajemen, Nissan juga mengatakan akan memberdayakan daerah dan menetapkan peran serta tanggung jawab yang jelas dalam organisasi.
Sebagai informasi, Nissan Motor bukan salah satu perusahaan dunia yang melakukan PHK para karyawannya. Beberapa perusahaan seperti Forever 21 juga menutup operasinya di Amerika setelah perusahaan operasi merek tersebut mengajukan perlindungan kebangkrutan.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa toko dan situs webnya di AS akan tetap buka saat "memulai proses penutupan". Setelah pengajuan kebangkrutan kedua Forever 21, perusahaan berencana untuk menghentikan operasinya di AS, yang berpotensi menyebabkan penutupan semua toko dan hilangnya banyak pekerjaan, termasuk PHK 358 karyawan di kantor pusatnya.
Baca Juga: Cara Perusahaan Jepang Perkuat Ekspansinya di RI
Untuk membayar karyawan Forever 21, operator tersebut mengatakan telah mengajukan mosi ke pengadilan yang akan mengizinkan mereka menggunakan agunan tunai untuk upah dan tunjangan.