Suara.com - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa resmi mendapatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang melalui Peraturan Pemerintah yang ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada 20 Maret 2025.
Dengan luas kawasan mencapai 2.886,7 hektare dari total luas pengembangan 4.300 ha. Status KEK ini menjadikan KITB sebagai pusat industri, logistik, dan pariwisata berstandar internasional, sekaligus magnet investasi global yang siap mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai KEK, Industropolis Batang menawarkan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal, serta kemudahan perizinan yang semakin menarik bagi investor.
Sebelum menyandang status KEK, KITB telah memiliki 27 tenant yang telah berkomitmen berinvestasi, termasuk 7 tenant yang sudah beroperasi, 7 dalam tahap konstruksi, dan 13 dalam persiapan konstruksi, KITB mencatatkan nilai investasi mencapai Rp17,95 triliun.
Para investor berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China, serta mencakup beragam sektor industri, mulai dari solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan.
Saat ini, dari 7 tenant yang telah beroperasi KITB telah menyerap 7.008 lapangan kerja, dengan 80% tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang.
Dengan status KEK, diharapkan tambahan investasi senilai Rp75,8 triliun akan masuk, serta menciptakan 58.145 lapangan kerja baru.
Saat beroperasi sepenuhnya, KEK Industropolis Batang diproyeksikan akan menyerap hingga 250.000 tenaga kerja, menjadikannya salah satu kawasan industri terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa KEK Industropolis Batang adalah bukti komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
Baca Juga: Hotel Milik MNC Land di KEK Lido Ikutan Disegel, Izin AMDAL Tak Beres
“Kita ingin Indonesia menjadi pusat industri global, dan KEK Industropolis Batang akan menjadi model keberhasilan pengembangan kawasan industri yang terintegrasi,” ujar Prabowo.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa KEK Industropolis Batang memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
“Dengan insentif yang kompetitif dan dukungan infrastruktur yang lengkap, kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor dalam berbagai sektor industri,” kata Airlangga.
Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, mengungkapkan bahwa status KEK ini semakin memperkuat posisi KITB sebagai kawasan industri unggulan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan KEK Industropolis Batang agar dapat memberikan dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan,” jelas Yadi.
"Kami bersyukur dapat kesempatan dari pemerintah membangun sebuah kawasan yang betul-betul lengkap. Dan kita harapkan dengan hari ini diresmikan oleh Bapak Presiden kawasan ekonomi khusus kami, kami bisa betul-betul mendorong ke akselerasi investasi di Indonesia," pungkas Ngurah Wirawan selaku Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang.
Keberadaan KEK Industropolis Batang juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah yang salah satunya menargetkan peningkatan daya saing industri nasional dan penciptaan lapangan kerja yang luas.
Status KEK ini menjadi wujud nyata upaya pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri maju, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Acara peresmian ini akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Selain itu, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian , Menteri Investasi (BKPM), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Pariwisata, Menteri Ketenagakerjaan, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN), Wakil Menteri Perindustrian, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Gubernur Bank Indonesia, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), Menteri Pekerjaan Umum (PU), serta jajaran Direktur Utama BUMN lainnya.
Peresmian KEK Industropolis Batang menandai babak baru bagi industri Indonesia, menjadikan KITB sebagai ikon investasi unggulan yang siap bersaing di panggung global, sekaligus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi bagi Jawa Tengah dan Indonesia.