Suara.com - Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra Talattov menilai ketersediaan infrastruktur penunjang kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) harus cukup pada momen mudik lebaran. Pasalnya, menurut dia, hal itu merupakan faktor pendorong utama peningkatan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik (EV) di Indonesia terutama saat arus mudik dan balik Lebaran 2025.
"Keberadaan SPKLU sangat penting untuk menjaga momentum peralihan dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik. Upaya negara menyediakan 3.558 unit SPKLU secara nasional menjadi modalitas penting untuk mendukung pengguna kendaraan listrik saat mudik," ujar Abra di Jakarta, seperti dikutip, Jumat (21/3/2025).
Abra menuturkan, dengan semakin banyaknya SPKLU di jalur strategis, pengguna kendaraan listrik kini dapat merasakan kemudahan dan efisiensi, bahkan lebih baik daripada kendaraan konvensional.
Kekinian, bilang dia, ketersediaan SPKLU yang memadai selama mudik tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan listrik, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke EV.
"Hal itu terbukti dengan peningkatan signifikan penjualan mobil listrik di Indonesia pada 2024, yang melonjak 153 persen dari 17.051 unit pada 2023 menjadi 43.188 unit pada 2024," katanya.
![Pemilik kendaraan melakukan pengisian daya kendaraan listrik di SKPLU, Jakarta, Kamis (9/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/09/14786-spklu-ilustrasi-spklu-stasiun-pengisian-kendaraan-listrik-umum.jpg)
Namun demikian, Abra menekankan bahwa ketersediaan SPKLU saja tidak cukup. Masyarakat juga memerlukan informasi yang memadai tentang lokasi SPKLU agar mereka tidak merasa cemas kehabisan daya saat di perjalanan.
"Masalah ini telah teratasi dengan dukungan teknologi melalui aplikasi PLN Mobile, yang dilengkapi fitur Trip Planner untuk membantu pengguna EV merencanakan rute perjalanan dan menemukan lokasi SPKLU terdekat,” katanya.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik, jelas Abra, konsumsi listrik per kapita juga diperkirakan akan terus meningkat. "Hal ini dapat menjadi solusi terhadap kondisi over supply listrik nasional. Pada 2023, konsumsi listrik di SPKLU tercatat sebesar 2,4 juta kWh, dan diproyeksikan meningkat 370 persen menjadi 9,1 juta kWh pada 2024," imbuh dia.
Pergeseran dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik, menurutnya, akan mengalihkan kebutuhan energi yang sebelumnya dipenuhi oleh BBM ke listrik. Ini membuka peluang besar bagi sektor ketenagalistrikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Peningkatan konsumsi listrik juga dapat mendorong pengoptimalan sumber energi terbarukan.
Baca Juga: Pemudik Mobil Listrik Bisa Gunakan SPKLU Mobile Jika Habis Daya di Tengah Jalan
Di samping itu, peningkatan konsumsi listrik per kapita akibat meningkatnya jumlah pengguna EV juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. "Negara bakal memperoleh potensi pendapatan lebih besar, yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk ekspansi jaringan listrik ke daerah-daerah terpencil," kata dia.
1.000 SPKLU
PLN memastikan kelancaran perjalanan pemudik kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) pada momen Idulfitri 1446 Hijriah dengan menghadirkan 1.000 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di jalur mudik Trans Jawa-Sumatra, tersebar di 615 lokasi strategis dan dilengkapi personel siaga 24 jam nonstop.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menyampaikan, keberadaan SPKLU di berbagai titik menjadi fokus utama perseroan di momen Ramadan hingga Idulfitri 1446 H, mengingat semakin meningkatnya jumlah pengguna EV.
Pada lebaran 2025 ini, pemudik EV diproyeksi meningkat hingga 500 persen atau sebanyak 21.570 kendaraan dibanding tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.
"Sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional, PLN siap mendukung penuh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik menggunakan EV. Kami telah melakukan asesmen menyeluruh dan memetakan titik-titik strategis untuk memastikan pemudik EV dapat dengan mudah mengakses SPKLU selama perjalanan," imbuh Edi.
Edi menjabarkan, terdapat total 3.529 unit SPKLU yang dioperasikan PLN bersama mitra, tersebar di 2.400 titik seluruh Indonesia. Secara rinci, jumlah SPKLU di Sumatra sebanyak 431 unit, Jawa 2.448 unit, Bali 166 unit, Kalimantan 215 unit, Sulawesi 145 unit, Maluku 26 unit, Nusa Tenggara 72 unit, dan Papua 26 unit.
"Guna memastikan para pemudik nyaman dalam melakukan pengisian daya, PLN juga menyiagakan sebanyak 12 unit SPKLU mobile yang tersebar di jalur Trans Jawa-Sumatra. Keberadaan unit ini juga penting khususnya dalam membantu pemudik EV jika sewaktu-waktu kehabisan daya di perjalanan," beber Edi.
Dukungan teknologi juga dihadirkan melalui aplikasi PLN Mobile, yang dilengkapi fitur Electric Vehicle Digital Services (EVDS) untuk membantu pengguna menemukan lokasi SPKLU terdekat.
Aplikasi PLN Mobile juga dilengkapi fitur Trip Planner yang membantu pengguna merencanakan rute perjalanan dan menentukan titik lokasi terbaik untuk melakukan pengisian daya secara optimal.