INDEF Ingatkan Ketersediaan SPKLU Harus Cukup di Jalur Mudik Lebaran

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 21 Maret 2025 | 08:30 WIB
INDEF Ingatkan Ketersediaan SPKLU Harus Cukup di Jalur Mudik Lebaran
Pemilik kendaraan melakukan pengisian daya kendaraan listrik di SKPLU, Jakarta, Kamis (9/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra Talattov menilai ketersediaan infrastruktur penunjang kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) harus cukup pada momen mudik lebaran. Pasalnya, menurut dia, hal itu merupakan faktor pendorong utama peningkatan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik (EV) di Indonesia terutama saat arus mudik dan balik Lebaran 2025.

"Keberadaan SPKLU sangat penting untuk menjaga momentum peralihan dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik. Upaya negara menyediakan 3.558 unit SPKLU secara nasional menjadi modalitas penting untuk mendukung pengguna kendaraan listrik saat mudik," ujar Abra di Jakarta, seperti dikutip, Jumat (21/3/2025).

Abra menuturkan, dengan semakin banyaknya SPKLU di jalur strategis, pengguna kendaraan listrik kini dapat merasakan kemudahan dan efisiensi, bahkan lebih baik daripada kendaraan konvensional.

Kekinian, bilang dia, ketersediaan SPKLU yang memadai selama mudik tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan listrik, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke EV.

"Hal itu terbukti dengan peningkatan signifikan penjualan mobil listrik di Indonesia pada 2024, yang melonjak 153 persen dari 17.051 unit pada 2023 menjadi 43.188 unit pada 2024," katanya.

Pemilik kendaraan melakukan pengisian daya kendaraan listrik di SKPLU, Jakarta, Kamis (9/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pemilik kendaraan melakukan pengisian daya kendaraan listrik di SKPLU, Jakarta, Kamis (9/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Namun demikian, Abra menekankan bahwa ketersediaan SPKLU saja tidak cukup. Masyarakat juga memerlukan informasi yang memadai tentang lokasi SPKLU agar mereka tidak merasa cemas kehabisan daya saat di perjalanan.

"Masalah ini telah teratasi dengan dukungan teknologi melalui aplikasi PLN Mobile, yang dilengkapi fitur Trip Planner untuk membantu pengguna EV merencanakan rute perjalanan dan menemukan lokasi SPKLU terdekat,” katanya.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik, jelas Abra, konsumsi listrik per kapita juga diperkirakan akan terus meningkat. "Hal ini dapat menjadi solusi terhadap kondisi over supply listrik nasional. Pada 2023, konsumsi listrik di SPKLU tercatat sebesar 2,4 juta kWh, dan diproyeksikan meningkat 370 persen menjadi 9,1 juta kWh pada 2024," imbuh dia.

Pergeseran dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik, menurutnya, akan mengalihkan kebutuhan energi yang sebelumnya dipenuhi oleh BBM ke listrik. Ini membuka peluang besar bagi sektor ketenagalistrikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Peningkatan konsumsi listrik juga dapat mendorong pengoptimalan sumber energi terbarukan.

Baca Juga: Pemudik Mobil Listrik Bisa Gunakan SPKLU Mobile Jika Habis Daya di Tengah Jalan

Di samping itu, peningkatan konsumsi listrik per kapita akibat meningkatnya jumlah pengguna EV juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. "Negara bakal memperoleh potensi pendapatan lebih besar, yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk ekspansi jaringan listrik ke daerah-daerah terpencil," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI