IWIP merupakan: Proyek Strategis Nasional (PSN), Objek Vital Nasional (OBVITNAS) Bidang Industri, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
IWIP juga memiliki program beasiswa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah lingkar tambang dan kawasan industri.
Kawasan industri IWIP dilengkapi dengan fasilitas meliputi bandar udara seluas 2.200 meter persegi, power plant, serta pelabuhan khusus. Hingga tahun 2024 ini, dari komitmen investasi sebesar USD20 Miliar, telah direalisasikan sekitar US$ 15 Miliar.
IWIP telah menyerap tenaga kerja sejumlah 81.000 orang dari target penyerapan sebesar 100.000 pekerja, yang diharapkan terpenuhi pada tahun depan. Sebanyak 45 perusahaan telah menjadi tenant PT IWIP.
Sebelumnya Menteri Perindustran (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan, kawasan IWIP ditargetkan beroperasi secara terintegrasi mulai dari mulut tambang hingga menjadi produk baterai listrik. Hilirisasi industri berbasis tambang juga mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV).
Dalam kunjungan ke Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, Kamis (28/11/2024). Menperin meninjau persiapan groundbreaking tiga proyek yang dibangun di kawasan industri IWIP dengan total nilai sekitar US$ 2 Miliar, yaitu pabrik Battery Cell untuk EV dan Energy Storage System (ESS) PT REPT BATTERO, pabrik perakitan e-dump truck PT Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia, serta industri electrolytic aluminum PT Kemajuan Alumina Industry.
Agus menerangkan, hilirisasi tambang, di antaranya untuk komoditas nikel, tembaga, dan bauksit, merupakan salah satu kelompok industri prioritas pengungkit pertumbuhan ekonomi. “Potensi Produk Domestik Bruto (PDB) dari hilirisasi komoditas nikel dapat mencapai US$ 14,2 juta, dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebesar 169 ribu orang, pontensi investasi hingga US$ 42,5 juta, serta potensi ekspor mencapai US$ 32,1 juta,” ucap dia Agus.