PTPN Dukung Penyelesaian Masalah Proyek Pabrik Gula Djatiroto

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 13:29 WIB
PTPN Dukung Penyelesaian Masalah Proyek Pabrik Gula Djatiroto
Pabrik Gula Djatiroto sebelumnya dikelola oleh PTPN XI.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Perkebunan Nusantara (PTPN), menyatakan sikap terkait dengan ditetapkannya 2 (dua) mantan pejabat PTPN XI sebagai tersangka oleh Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri dalam kasus dugaan korupsi proyek pengembangan dan modernisasi Pabrik Gula Djatiroto PTPN XI terintegrasi engineering, procurement, construction and commissioning (EPCC) pada tahun 2016.

PTPN menghormati seluruh proses hukum yang sedang berjalan dan berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dalam memberikan informasi dan akses yang diperlukan untuk kelancaran proses penyidikan selanjutnya di Kejaksaan.

Manajemen juga memastikan bahwa proses hukum ini tidak berdampak pada operasional PG Djatiroto yang saat ini tengah menjalani overhaul dan perawatan rutin sebagai persiapan musim giling 2025.

Saat ini, Kinerja PG Djatiroto terus mengalami peningkatan, yaitu produksi gula dari 65 ribu ton pada tahun 2023 meningkat menjadi 71,2 ribu ton dengan standar SNI GKP pada tahun 2024.

Adanya kerja sama pengelolaan lahan (KSO) oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) diyakini akan meningkatkan kualitas dan mutu bahan baku tebu.

Secara keseluruhan, SGN mencatatkan peningkatan laba sebesar 1000% dibanding tahun sebelumnya, dengan protas tebu 12% di atas tahun lalu.

Sebagai bagian dari strategi transformasi bisnis, SGN telah menerapkan sistem digital dalam berbagai aspek operasionalnya.

Manajemen dan seluruh Insan PTPN selalu berkomitmen dan memastikan setiap proses bisnis perusahaan berjalan sesuai Standard Operational Procedure (SOP) sehingga kepatuhan terhadap penerapan Good Corporate Governace terpenuhi dengan baik.

Dalam upaya memastikan tata kelola yang bersih dan bebas dari praktik korupsi, SGN juga telah menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) serta menerapkan digitalisasi dalam proses bisnisnya.

Baca Juga: Giling 962 Ribu Ton Tebu di 2024, SGN Dukung Penyelesaian Masalah Proyek Pabrik Gula Djatiroto

Manajemen PTPN yakin bahwa penegakan hukum yang tegas dan adil akan membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif, khususnya dalam memegang perannya sebagai penjaga ketahanan pangan, serta mendorong terciptanya tata kelola perusahaan yang lebih baik.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang peranan penting dalam sektor perkebunan di Indonesia.

Dengan cakupan yang luas, PTPN mengelola berbagai komoditas strategis seperti kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, kakao, dan tembakau.

Kehadirannya tidak hanya berkontribusi pada pendapatan negara, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar perkebunan.

Sebagai salah satu pemain utama dalam industri perkebunan, PTPN berperan dalam menghasilkan devisa negara melalui ekspor komoditas.

Kelapa sawit, misalnya, menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia, dan PTPN turut berkontribusi dalam memenuhi permintaan pasar global.

Selain itu, PTPN juga berperan dalam memenuhi kebutuhan domestik akan komoditas seperti gula dan minyak goreng.

Selain aspek ekonomi, PTPN juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar perkebunan.

Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PTPN berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti peningkatan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat sekitar, serta mendukung pembangunan berkelanjutan.

Namun, PTPN juga menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga komoditas, isu lingkungan, dan persaingan global.

Untuk menghadapi tantangan ini, PTPN terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional, melakukan inovasi dalam teknologi perkebunan, dan mengembangkan produk-produk bernilai tambah.

Selain itu, PTPN juga berupaya menjaga keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan praktik-praktik perkebunan yang ramah lingkungan.

Ke depan, PTPN diharapkan dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian Indonesia, serta menjadi perusahaan perkebunan yang berdaya saing global dan berkelanjutan.

Dengan pengelolaan yang profesional dan inovatif, PTPN dapat menjadi motor penggerak pembangunan di sektor perkebunan dan memberikan manfaat yang optimal bagi negara dan masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI