Suara.com - Banjir bandang menerjang Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara Jumat, pertengahan Maret lalu. Banjir membuat seluruh kecamatan di kota tersebut terendam air. Tidak hanya kota yang lumpuh, kerugian terjadi akibat kerusakan infrastruktur. Berikut adalah fakta – fakta mengenai banjir di Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara.
1. Banjir Terjadi Dini Hari, Disertai Longsor
Banjir bandang di Kota Padang Sidempuan terjadi Jumat, 14 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat itu, Sungai Batang Ayumi meluap dan dibarengi dengan longsor. Video yang tersebar di media sosial menunjukkan luapan air salah satunya mengarah ke Jalan Kapten Koima, di depan kantor Satpol PP Padang Sidempuan. Banjir juga merendam Kawasan pertokoan di sekitar jalan arteri tersebut.
2. Masuk ke Rumah Warga
Tak berselang lama luapan air masuk ke jalan – jalan perumahan dan merendam rumah – rumah warga. Kejadian dini hari membuat warga tampak tak siaga. Air bahkan langsung merendam melampaui mata kaki. Dua warga dikabarkan hilang.
3. Dua Warga Hilang, Satu Ditemukan
Tim SAR gabungan menemukan satu dari dua warga yang tercatat hilang akibat banjir bandang di Padang Sidempuan pekan lalu. Korban bernama Bangun Hutabarat, berusia 70 tahun ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah pencarian selama empat hari.
Jenazah korban ditemukan Selasa (18/3/2025) pukul 13.30 WIB, terseret 6 km dari rumahnya di Kelurahan Sihotang Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara. Saat ditemukan, jenazah Bangun Hutabarat tertimbun ranting – ranting. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke RSU Padang Sidempuan.
Korban diduga tak sempat menyelamatkan diri akibat faktor usia saat banjir bandang terjadi. Dia tengah tertidur di rumahnya bersama satu orang lagi yakni Ali Rasmin, 47 tahun yang sampai saat ini masih dinyatakan hilang.
Baca Juga: Cek Fakta: Video Banjir di Bekasi Setinggi 4 M Tenggelamkan Perumahan Elit
4. Tim SAR Terus Lakukan Pencarian