"Kami berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh serta mencatatkan kuartal pertama dengan EBITDA yang disesuaikan positif pada unit bisnis Financial Technology. Kami telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025 seiring dengan strategi ekosistem kami yang terus terbukti efektif," kata Patrick dalam keterangannya dikutip Rabu (12/3/2025).
Ke depan, pihaknya akan semakin memperkuat bisnis melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Sementara itu, Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti kami serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis. GTV inti Grup dan pendapatan kami terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun, di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan kami menurunkan beban kas rutin tetap sebesar 3% sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun.
"Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025." papar Simon.
Disisi lain beban kas rutin tetap Grup turun sebesar 3% sepanjang tahun 2024, sementara biaya kas rutin korporasi turun 34%. GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid. Hingga 31 Desember 2024, Perseroan memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp21 triliun atau setara dengan US$1,3 miliar.
Secara rinci pertumbuhan pendapatan GOTO meningkat pada Kuartal IV seiring dengan pencapaian GTV inti Grup sebesar Rp79,2 triliun, meningkat 66% YoY. GTV inti untuk setahun penuh 2024 tumbuh sebesar 58% menjadi Rp268,2 triliun. GTV Grup mencapai Rp144,5 triliun pada Kuartal 4, meningkat 32% YoY, dan mencapai Rp519,8 triliun untuk tahun 2024, naik 29% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan bruto meningkat menjadi Rp5,0 triliun pada Kuartal 4, tumbuh 28% YoY, dan meningkat 30% untuk setahun penuh menjadi Rp18,1 triliun. Pendapatan bersih1 pada Kuartal 4 meningkat sebesar 90% YoY menjadi Rp4,2 triliun dan naik 93% sepanjang tahun penuh menjadi Rp14,8 triliun.
Beban kas rutin tetap turun sebesar 3% YoY sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun. Biaya kas rutin korporasi yang dilaporkan, yang dapat dialokasikan kepada masing-masing segmen bisnis sesuai dengan atribusinya, mengalami penurunan sebesar 23% YoY menjadi Rp183 miliar pada Kuartal 4 dan turun 34% sepanjang tahun menjadi Rp772 miliar.
EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai Rp399 miliar pada Kuartal 4, meningkat sebesar 348% YoY. Sepanjang tahun penuh, EBITDA Grup yang disesuaikan melampaui target titik impas Perseroan, mencapai Rp386 miliar, yang merupakan perbaikan signifikan dari kerugian sebesar Rp2,3 triliun pada tahun 2023. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan perbaikan dari sisi efisiensi biaya. Kerugian bersih Grup berhasil turun sebesar 99% YoY menjadi Rp1,1 triliun pada Kuartal 4 dan berkurang 96% sepanjang tahun menjadi Rp3,1 triliun.
Baca Juga: Pasca IHSG Anjlok, OJK Bolehkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS