IHSG Berpotensi Rebound Pasca Pelemahan Ekstrem Selasa Kemarin

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 19 Maret 2025 | 06:44 WIB
IHSG Berpotensi Rebound Pasca Pelemahan Ekstrem Selasa Kemarin
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun 3,84% pada perdagangan kemarin, Selasa (18/3/2025). 

Sementara, Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Selasa (18/3), dengan investor bersikap hati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) dan mengevaluasi dampak potensial dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,62%, sementara S&P 500 anjlok 1,07%, dan Nasdaq Composite merosot 1,71%.

The Fed dijadwalkan merilis pernyataan kebijakan terbarunya pada Rabu (19/3), di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap. Selain itu, The Fed juga akan memperbarui ringkasan proyeksi ekonominya, yang menjadi fokus utama investor.

Di sisi geopolitik, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah sepakat untuk mencari gencatan senjata terbatas selama 30 hari terhadap sasaran energi dan infrastruktur di Ukraina. Gedung Putih menyatakan bahwa pembicaraan untuk mencapai rencana perdamaian yang lebih luas akan segera dimulai. Namun, ketegangan geopolitik ini tampaknya belum cukup untuk mendongkrak sentimen pasar.

Beberapa saham teknologi besar juga mengalami penurunan signifikan. Saham Alphabet (Google) turun 2,2%, Nvidia melemah 3,35%, dan Tesla anjlok tajam sebesar 5,34%. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap sektor teknologi yang rentan terhadap volatilitas pasar.

Bursa Asia Menguat, Didukung Pemulihan Wall Street

Sementara itu, bursa saham Asia-Pasifik mencatatkan kenaikan pada perdagangan Selasa (18/3), didorong oleh rebound yang terjadi di Wall Street setelah data penjualan ritel AS meredakan kekhawatiran resesi. Investor juga menyoroti pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang dimulai hari Selasa (18/3). BOJ diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 0,5% saat pertemuan berakhir pada Rabu (19/3).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,20%, dan Topix menguat 1,29%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,06%, sementara Kosdaq menguat 0,27%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,08%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melonjak 2,46%, dan di China, indeks Shanghai Composite naik 0,11%.

China juga menunjukkan tanda-tanda positif pekan ini dengan upaya melawan ancaman ekonomi dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Kantor berita resmi Xinhua melaporkan bahwa China akan mengambil langkah-langkah untuk membangkitkan konsumsi dengan meningkatkan pendapatan masyarakat. Data yang dirilis pada Senin (17/3) menunjukkan bahwa konsumsi, investasi, dan produksi industri di China melampaui estimasi awal tahun.

Baca Juga: Apa Itu IHSG? Anjloknya Bikin Heboh, Tapi Prabowo Dulu Cuek Saja: Rakyat Desa Nggak Punya Saham!

IHSG Berpotensi Rebound Setelah Turun 3,84%

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI