BNI Gila Bin Ajaib, Laba Tak Seberapa Tapi Pejabatnya Keruk Bonus Jumbo

Selasa, 18 Maret 2025 | 15:01 WIB
BNI Gila Bin Ajaib, Laba Tak Seberapa Tapi Pejabatnya Keruk Bonus Jumbo
Benny Batara atau Bennix mengomentari penghasilan para pejabat BNI yang meroket padahal laba tak seberapa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbankan BUMN disoroti investor kawakan Benny Batara atau Bennix. Dalam channel youtubenya yang berjudul "PRABOWO DIKHIANATI BANK BUMN !! PEJABAT NAIK GAJINYA | CPNS DI PRANK !!" memproyeksi kinerja perbankan BUMN seperti Bank BNI.

Hal ini dikarenakan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan kode saham BBNI ini mencetak laba yang tak seberapa, tetapi bonus yang diberikan ke para pejabatnya terbilang besar.

Mirisnya, persentase kenaikan penghasilan direksi dan komisaris BNI malah lebih tinggi dibandingkan minimnya laba yang diperoleh perseroan.

"Bank BNI di tahun 2023 mencatat laba bersih Rp 20,9 triliun dan di 2024 naik menjadi Rp 21,5 triliun. Naiknya hanya 2 persen laba perusahaan. Negara gila bin ajaib, penghasilan direksi dan komisaris BANK BNI bukannya berkurang malah naik dari Rp 315 miliar di 2023 di 2024 naik menjadi Rp 576,34 miliar," kata Benny dikutip dalam akun youtubenya, Selasa (18/3/2025).

Artinya para pejabat di Bank BNI ini naik 82 persen penghasilannya. Kenaikan ini dianggap tidak selaras dan kemudian berpengaruh ke pergerakan harga saham BBNI. Hal itu terlihat dalam satu tahun posisi saham BBNI anjlok 27 persen.

"Ini hal yang gila di negara waras, di BUMN pejabatnya penghasilannya naik lebih 80 persen. Kalau liat dalam satu tahun terakhir bank BNI dengan prestasi meningkatkan penghasilan para pejabatnya 80 persen dengan bonus tantiemnya, apa yang terjadi dengan sahamnya? dalam satu tahun terakhir nyungsep 27 persen," jelasnya.

Sebagai informasi, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan laba bersih senilai Rp 21,64 triliun sepanjang 2024. Adapun, catatan laba tersebut meningkat 2,7% jika dibandingkan periode sama tahun lalu (YoY).

Laba tersebut ditopang oleh pendapatan non bunga yang tumbuh hingga 11,9% YoY menjadi Rp 24 triliun. Di sisi lain, pendapatan bunga bersih BNI terkoreksi sekitar 1,9% menjadi Rp 40,48 triliun.

BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sepanjang 2024 sekitar 11,6% YoY menjadi Rp 775,87 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan industri yang mencatatkan kredit hanya tumbuh 10,39% YoY.

Baca Juga: Gaji ke-13 dan 14 PNS 2025 Berapa Nominalnya? Cek Jumlah dan Ketentuannya

BNI tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 775,87 triliun, meningkat 11,62% yoy sepanjang tahun lalu. Seiring dengan peningkatan tersebut, kualitas kredit semakin membaik dengan nonperforming loan (NPL) net menjadi sebesar 0,74% dan NPL gross turun sebesar 1,97%.

Masalah likuiditas pun juga membayangi bank berlogo 46 ini sepanjang tahun 2024. Sebab, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI di periode tersebut mengalami koreksi hingga 0,6% menjadi Rp 805,51 triliun.

Alhasil, rasio likuiditas BNI atau Loan Deposit Ratio (LDR) tampak semakin mengetat menjadi 96,1%. Sebagai perbandingan, pada periode tahun sebelumnya, LDR BNI masih berada di level 85,8%.

Sementara itu, pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi bank naik 1,27% yoy menjadi Rp10,25 triliun.

Lalu pendapatan lainnya Lalu, komponen tabungan di dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 11,02% yoy menjadi Rp257,54 triliun.

Angka pertumbuhan tabungan jauh lebih tinggi dibandingikan dengan deposito yang hanya naik 3,85% yoy menjadi Rp242,23 triliun.

Sebagai informasi,  BI mencatat likuiditas perbankan masih memadai, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Januari 2025 yang tinggi sebesar 26,03 persen.

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Desember 2024 tercatat tinggi sebesar 26,69 persen ditopang rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) perbankan pada Desember 2024 yang terjaga rendah, sebesar 2,08 persen (bruto) dan 0,74 persen (neto).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI