Masalah likuiditas pun juga membayangi bank berlogo 46 ini sepanjang tahun 2024. Sebab, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI di periode tersebut mengalami koreksi hingga 0,6% menjadi Rp 805,51 triliun.
Alhasil, rasio likuiditas BNI atau Loan Deposit Ratio (LDR) tampak semakin mengetat menjadi 96,1%. Sebagai perbandingan, pada periode tahun sebelumnya, LDR BNI masih berada di level 85,8%.
Sementara itu, pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi bank naik 1,27% yoy menjadi Rp10,25 triliun.
Lalu pendapatan lainnya Lalu, komponen tabungan di dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 11,02% yoy menjadi Rp257,54 triliun.
Angka pertumbuhan tabungan jauh lebih tinggi dibandingikan dengan deposito yang hanya naik 3,85% yoy menjadi Rp242,23 triliun.
Sebagai informasi, BI mencatat likuiditas perbankan masih memadai, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Januari 2025 yang tinggi sebesar 26,03 persen.
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Desember 2024 tercatat tinggi sebesar 26,69 persen ditopang rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) perbankan pada Desember 2024 yang terjaga rendah, sebesar 2,08 persen (bruto) dan 0,74 persen (neto).