IHSG Anjlok, Pertumbuhan Ekonomi RI Kena Pangkas Lagi Dibawah 5 Persen Pada 2025

Selasa, 18 Maret 2025 | 14:30 WIB
IHSG Anjlok, Pertumbuhan Ekonomi RI Kena Pangkas Lagi Dibawah 5 Persen Pada 2025
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penurunan penerimaan pajak ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Indonesia sedang mengalami perlambatan. Hal ini tentu saja menjadi sentimen negatif bagi investor di pasar modal.

Selain sentimen negatif dari dalam negeri, IHSG juga tertekan oleh sentimen negatif dari luar negeri. Kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dan perlambatan ekonomi global menjadi faktor yang membebani pasar saham global, termasuk IHSG.

Dengan berbagai sentimen negatif tersebut, IHSG diperkirakan akan terus mengalami tekanan dalam beberapa waktu ke depan. Investor diharapkan untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Sebelumnya, Pasar saham Indonesia mengalami gejolak hebat pada Selasa dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 7 persen pada perdagangan sesi pertama.

Penurunan tajam ini memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberlakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan.

Perdagangan dibuka dengan sentimen negatif, dan tekanan jual terus meningkat sepanjang sesi. Pada pukul 11:19 WIB, IHSG telah merosot 5,02 persen ke level 5.146,91, memicu trading halt selama 30 menit.

Setelah perdagangan dilanjutkan, tekanan jual tidak mereda, dan IHSG terus terperosok hingga menyentuh penurunan hampir 7 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI