Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 Jamin Stok Energi di Jalur Mudik

Selasa, 18 Maret 2025 | 12:23 WIB
Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 Jamin Stok Energi di Jalur Mudik
Ilustrasi BBM Pertamina (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah prediksi lonjakan mobilitas mudik yang mencapai 146,48 juta orang, Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 hadir sebagai pilar penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Pengamat kebijakan energi, Sofyano Zakaria, menilai positif langkah Pertamina yang mengaktifkan satgas ini mulai 17 Maret hingga 13 April 2025.

Menurut Sofyano, keberadaan satgas ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian. Dengan perkiraan 68,1 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dipastikan melonjak tajam.

"Sangat memudahkan. Kalau tidak ada Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, akan repot karena tingginya kebutuhan BBM dan LPG. Di banyak titik mudik kan padat semua. Kalau tidak ada Satgas, bagaimana pemenuhan kebutuhan masyarakat?" kata Sofyano di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Lebih dari sekadar menjamin ketersediaan energi, satgas ini juga berperan dalam menjaga stabilitas harga. Lonjakan permintaan yang tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai berpotensi memicu inflasi, yang pada akhirnya dapat mengganggu daya beli masyarakat. Dengan adanya satgas, Pertamina memastikan distribusi energi berjalan lancar, sehingga meminimalisir risiko kenaikan harga yang signifikan.

Sofyano juga menyoroti peran strategis Pertamina dalam menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil. Dengan sekitar 8.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh negeri, Pertamina memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan SPBU asing yang hanya berjumlah sekitar 400 dan terkonsentrasi di kota-kota besar.

"Hal itu tidak mungkin diserahkan kepada SPBU asing yang hanya sekitar 400. Itu pun hanya ada di kota-kota. Sedangkan jumlah SPBU Pertamina sekitar 8.000–an di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga pelosok," jelas Sofyano, yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi).

Dari sudut pandang ekonomi, ketersediaan energi yang terjamin selama periode mudik juga berdampak pada sektor-sektor lain, seperti pariwisata dan perdagangan. Kelancaran mobilitas masyarakat memungkinkan sektor pariwisata untuk berkembang, sementara distribusi barang dan jasa yang efisien mendukung aktivitas perdagangan.

Selain itu, inovasi-inovasi yang dihadirkan Pertamina dalam satgas ini, seperti BBM kemasan dan layanan Serambi MyPertamina, juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Layanan-layanan ini tidak hanya memudahkan pemudik, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan perjalanan.

"Karena Pertamina sudah membentuknya sejak beberapa tahun lalu, sehingga semakin mengetahui persis kebutuhan masyarakat. Misalnya saja, seperti BBM kemasan yang semakin mudah dibawa armada motoris," kata Sofyano.

Baca Juga: KPK Beberkan Alasan Periksa Sejumlah Mantan Dirut Pertamina di Kasus Jual Beli Gas PGN

Layanan Serambi MyPertamina, dengan fasilitas seperti kursi pijat dan tenaga medis, juga berkontribusi pada penurunan risiko kecelakaan lalu lintas. Dengan kondisi fisik yang lebih baik, pemudik diharapkan dapat berkendara dengan lebih aman.

"Dengan tubuh yang segar dan fit, bisa membantu menghindarkan dari kecelakaan lalu lintas. Apalagi, fasilitas Serambi MyPertamina, menurut Saya cukup membantu masyarakat yang kecapekan dalam perjalanan seperti adanya kursi pijat, bahkan ada dokter yang bisa memastikan kondisi kebugaran pemudik," jelasnya.

Secara keseluruhan, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan energi, tetapi juga tentang menjaga stabilitas ekonomi, mendukung sektor-sektor vital, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Sebelumnya, Pertamina menjamin keandalan pasokan energi menjelang periode mudik Lebaran 2025 melalui pelaksanaan Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri 2025 yang beroperasi pada 17 Maret–13 April 2025.

“Koordinasi dan sinergi Pertamina Grup menjadi kunci penting untuk memastikan pasokan energi aman dan terdistribusi dengan baik di seluruh daerah. Target utamanya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang akan melaksanakan mudik dan merayakan Idul Fitri,” ujar Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta orang, dengan sekitar 68,1 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi.

Simon menyampaikan bahwa Satgas Ramadhan dan Idul Fitri 2025 oleh Pertamina Grup akan melayani dengan optimal, mengingat kegiatan tersebut merupakan bagian dari rutinitas tahunan yang dijalankan oleh Pertamina.

Simon juga memberikan perhatian khusus terkait beberapa langkah strategis lainnya, yaitu pengawasan operasional di lapangan dan pemasangan CCTV di titik strategis untuk memantau keadaan darurat.

Pada waktu yang sama, Pertamina juga memonitor kesiapan infrastruktur distribusi energi, terutama untuk menghadapi cuaca ekstrem.

“Persiapan menghadapi keadaan darurat dan cuaca ekstrem juga harus dilakukan demi memastikan tidak ada gangguan proses produksi dan distribusi energi,” kata Simon.

Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing Subholding Pertamina, diharapkan dapat mendukung kelancaran dan memberikan kenyamanan untuk seluruh masyarakat Indonesia jelang mudik dan Hari Raya Idul Fitri 2025.

“Personel juga tetap siaga di seluruh lokasi operasi strategis. Demi memastikan keamanan energi nasional Pertamina akan terus siaga,” tutur Simon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI