Sarinah Bidik Penjualan Bisa Moncer 20 Persen di Ramadan-Lebaran

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 09:43 WIB
Sarinah Bidik Penjualan Bisa Moncer 20 Persen di Ramadan-Lebaran
Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Sarinah membidik penjualan di departement store pada momen ramadan dan lebaran ini melonjak hingga 20 persen. Pakaian muslim diproyeksikan akan mendongkrak penjualan Sarinah selama momen tersebut.

Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati menjelaskan, tak sedikit masyarakat yang memanfaatkan momen ini untuk berbelanja pakaian hasil UMKM di Sarinah.

"Ramadhan atau Lebaran bedanya 20 persen. Dan kategori yang paling tinggi atau yang banyak dibeli oleh masyarakat di Ramadhan itu adalah pakaian, baju-baju Lebaran," ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip, Selasa (17/3/2025).

Menurut Fetty, para pengunjung juga tak hanya memburu pakaian. Makanan hingga survenir juga jadi buruan pengunjung untuk dijadikan hampres lebaran.

Jadi saling memberikan gift, kemudian juga saling mengirimkan makanan, minuman, atau kue-kue, itu yang mendominasi selain pakaian,” imbuh dia.

Fetty memproyeksikan, peningkatan transaksi penjualan mulai berlangsung dari pekan kedua kemarin, dan akan semakin meningkat menjelang hari lebaran.

"Itu di mid-Maret, 17 Maret sampai menjelang Lebaran," kata Fetty.

Pengunjung naik 20 Persen

Fetty juga memprediksikan, adanya peningkatan pengunjung selama momen ramadan dan lebaran ini sebesar 20 persen dibandingkan hari biasanya.

Baca Juga: Tiga BUMN Merubah Bisnis dari Konstruksi ke Pangan

"Biasanya di dua minggu sebelum Lebaran sampai seminggu setelah lebaran, itu ada peningkatan trafik sekitar 15-20 persen," beber dia.

Untuk memantik pengunjung datang, Fetty menyebut, Sarina memberikan banyak diskon dan promo menarik dengan besaran diskon yang begitu besar.

"Kemudian di partner store juga banyak promo-promo sampai 50 persen, lalu ada bazaar yang memang clearance sale up to 70 persen," kata dia.

Selain itu, Sarinah juga akan menggelar pertunjukan musik di hari pertama Lebaran. Kemdian, akan ada kegiatan lainnya yang akan diselenggarakan selama hari raya lebaran. 

"Kemudian juga ada petunjukan musik, kemudian ada event-event kecil lainnya," ujar Fetty.

Fetty menambahkan, Sarinah juga memberlakukan jam operasional khusus selama momen ramadan hingga hari raya lebaran. Mal Sarinah Jakarta akan buka siang hari, pukul 12.00 di hari pertama Lebaran.

"Kalau jam operasi, di Lebaran hari pertama bukanya jam 12, tutupnya seperti biasa jam 10 malam. Tentu semua kafe, restoran buka," jelas dia.

Tak terpengaruh WFA

Fetty menilai, pengunjung Sarinah tetap akan ramai meski ada pemberlakuan kerja di mana saja atau Work From Anywhere (WFA) bagi ASN dan karyawan BUMN. Kebijakan itu tidak berdampak negatif bagi kelangsungan bisnis Sarinah.

"Biasanya di musim-musim Ramadhan banyak acara ngabuburit, banyak acara ngumpul bareng, jadi walaupun WFA, bagian ngabuburit tetap berangkat atau ke luar. Dan itu kesempatan yang kita ambil dengan banyaknya restoran-restoran di Sarinah," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyebut usulan bekerja di mana saja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Maka dari itu, Menhub memproyeksikan puncak arus mudik bergeser dari tanggal 28 Maret menjadi 21 Maret.

"Hari puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada tanggal 28 Maret 2024, namun demikian karena telah disetujuinya pemberlakukan work from anywhere (WFA), maka kami juga mengantisipasi apabila terjadi kepadatan/kegiatan mudik yang mulai berlangsung pada Jumat, 21 Maret 2025," ujar Menhub dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

Sementara, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, tidak semua sektor industri dan usaha dapat menerapkan bekerja dari mana saja/work from anywhere (WFA) saat mudik Lebaran 2025.

“Tidak bisa semua sektor (menerapkan WFA). Kalau pabrik-pabrik (sektor padat karya) itu mesti tenggang rasa karena ada kliennya, tanggung jawabnya dan kapasitasnya sudah terpenuhi,” kata Anindya saat ditemui usai acara Pengukuhan Pengurus Kadin Indonesia Masa Bakti 2024-2029 menukil Antara, Jumat (14/3/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI