Suara.com - President University (Presuniv) mengukuhkan sekaligus dua guru besarnya dalam bidang manajemen keuangan.
Keduanya adalah Prof. Dr. Drs. Chandra Setiawan, MM, Ph.D., dan Prof. Dr. Purwanto, ST, MT. Mereka seharihari menjadi dosen di Fakultas Bisnis, Presuniv.
Prosesi pengukuhan dilakukan dalam sidang senat terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat, yang juga Rektor Presuniv, Handa S. Abidin, SH, LL.M., Ph.D.
Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Sekretaris YPUP, pada sambutan pembuka mengungkapkan bahwa universitas menjadi yang terdepan karena peran riset dan pengabdian kepada masyarakat, bukan semata-mata pada pengajaran.
“Maka, sebagai guru besar, salah satu perannya adalah membawa kampusnya menjadi yang terdepan dalam mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Prof. Jony ditulis Selasa (18/3/2025).
Katanya lagi, “Dengan dikukuhkannya Prof. Chandra dan Prof. Purwanto sebagai guru besar, saat ini Presuniv memiliki lima profesor yang dikukuhkan secara langsung oleh Presuniv. Sementara, profesor profesor lain yang ada di Presuniv, mereka sudah menjadi guru besar ketika bergabung.”
Dalam orasi ilmiahnya sebagai guru besar, Prof. Chandra membahas Penyebab Kredit Macet (NPL/NPF) dan Efisiensi Bank: Perbandingan Bank Islam dan Konvensional di Asia, Timur Tengah plus Turkey.
Ia melihatnya dalam perspektif manajemen keuangan. Menurut Prof. Chandra, ada dua faktor yang mempengaruhi kegagalan bank, yakni tingginya angka pinjaman bermasalah (non-performing loan atau non-performing financing, NPL atau NPF) dan rendahnya tingkat efisiensi biaya yang merupakan proksi dari kualitas manajemen.
“Manajemen yang buruk jelas akan meningkatkan kemungkinan kegagalan bank,” tegas Prof. Chandra.
Baca Juga: Mantan Orang Dekat Sri Mulyani jadi Stafus Pramono Anung di DKI Jakarta
Riset Prof. Chandra mencakup analisa biaya dan efisiensi laba pada 767 bank konvensional dan 147 bank Islam di negara-negara yang menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam.