Selain itu sebanyak 54.560 paket sembako disalurkan kepada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dan masyarakat sekitar pelabuhan.
Setiap paket senilai Rp150.000, dengan total anggaran mencapai Rp8,18 miliar.
Bantuan sembako ini meringankan beban pengeluaran rumah tangga, terutama di tengah potensi kenaikan harga bahan pokok selama bulan Ramadan. Selain itu, pembelian sembako dari pemasok lokal juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
Program Pelindo Berbagi Ramadan 2025 mencerminkan komitmen perusahaan terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan, khususnya dalam aspek sosial dan ekonomi.
Dengan mengalokasikan anggaran yang signifikan, Pelindo tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan jangka panjang masyarakat di sekitar pelabuhan.
Dari sudut pandang ekonomi, program ini memiliki efek multiplier. Santunan dan bantuan sembako meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, keterlibatan UMKM dalam penyediaan takjil dan sembako menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha kecil.
Dengan demikian, program Pelindo Berbagi Ramadan 2025 tidak hanya memberikan manfaat sosial, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat dan UMKM di sekitar wilayah kerja Pelindo.
Pelindo sendiri mencatat pendapatan usaha hingga kuartal III tahun 2024 sebesar Rp23,5 triliun atau naik 4% secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga: Saling Berbagi di Ramadan: Mengapa Memberi Lebih Membahagiakan?
Secara rinci total arus barang non peti kemas mencapai 146 juta ton pada triwulan III-2024, tumbuh 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total arus peti kemas juga ikut tumbuh sebesar 7% menjadi 13,8 juta TEUs.