Suara.com - Pasar modal Indonesia bersiap menyambut gelombang besar penawaran umum perdana (IPO) dari perusahaan-perusahaan raksasa.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sebanyak 25 perusahaan dengan aset skala besar, atau di atas Rp250 miliar, tengah mengantre untuk melantai di bursa.
"Ini adalah sinyal positif bagi pasar modal kita," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Fenomena ini tentu menjadi kabar gembira bagi investor dan pelaku pasar modal. Menurut Nyoman, kehadiran perusahaan-perusahaan besar ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan kapitalisasi pasar, serta memberikan pilihan investasi yang lebih beragam bagi para investor.
"Minat perusahaan-perusahaan besar untuk IPO menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi pasar modal Indonesia." tambah Nyoman.
Dari total 26 perusahaan yang berada dalam pipeline IPO, 25 di antaranya merupakan perusahaan beraset skala besar. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin diminati oleh perusahaan-perusahaan mapan yang ingin mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan publik.
Kehadiran perusahaan-perusahaan raksasa ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan kapitalisasi pasar BEI, serta memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi para investor. Selain itu, IPO dari perusahaan-perusahaan besar juga dapat menjadi katalis positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Dari 26 perusahaan itu, dari sisi sektor, terdapat sebanyak enam perusahaan sektor barang konsumen primer, empat perusahaan sektor industri, dan empat perusahaan sektor kesehatan.
Lalu, tiga perusahaan sektor energi, tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor transportasi dan logistik, serta satu perusahaan sektor keuangan.
Baca Juga: Danantara Siap Guncang Pasar Modal, Diversifikasi Aset Jadi Fokus Utama
Kemudian, satu perusahaan sektor infrastruktur, satu perusahaan sektor barang konsumen non primer, dan satu perusahaan sektor teknologi.