Suara.com - Pasar Tanah Abang, yang biasanya ramai dikunjungi pembeli menjelang Lebaran, kini justru terlihat sepi. Padahal, momen Lebaran biasanya menjadi puncak keramaian bagi pasar tekstil terbesar di Asia ini. Keresahan pun dirasakan oleh para pedagang yang mulai bertanya-tanya ke mana perginya para pembeli yang biasanya memadati pasar.
Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab sepi-nya Pasar Tanah Abang diduga karena masalah parkir liar dan premanisme. Seorang pengguna akun X, @el_jastip, mengungkapkan pengalamannya saat berbelanja di Tanah Abang pada tahun 2020-2022. Ia menceritakan bahwa setiap kali membawa mobil ke area pasar, ia harus membayar parkir berkali-kali.
"Masuk ke gedung diminta bayar Rp5.000, parkir di lantai atas bayar Rp5.000 lagi, pulang bayar parkir resmi Rp3.000, dan keluar gedung diminta bayar Rp5.000 lagi. Totalnya Rp18.000. Itu di hari biasa. Kalau weekend, biayanya bisa melonjak sampai Rp30.000 dengan alasan tarif parkir liburan lebih mahal," tulis akun X dengan username @el_j*stip.
Cuitan tersebut kemudian dibagikan oleh akun @infoXwor_ di platform X dan mendapat banyak tanggapan dari netizen. Banyak yang sepakat bahwa parkir liar dan premanisme menjadi alasan utama menurunnya minat pembeli untuk berbelanja di Tanah Abang.
Thread ini lantas memancing beberapa akun publik yang menceritakan hal sama. Salah satunya pemilik akun @di**y09 yang kemudian menyarankan Presiden Prabowo Subianto agar menempatkan satuan militer di pasar. "Pak Prabowo, daripada TNI ditempatkan di K/L dan BUMN yang bukan bidang kompetensinya, lebih baik dialihkan untuk memberantas premanisme seperti ini," tulisnya.
Netizen lain, @Warthumbs1886, juga membenarkan bahwa banyak tempat usaha yang sepi bukan karena kualitas barang atau layanannya buruk, melainkan karena masalah parkir liar yang meresahkan. Bahkan, ada yang mengaku bahwa di awal Ramadhan 2025, tarif parkir liar di area luar Tanah Abang sudah mencapai Rp15.000.
Masalah parkir liar dan premanisme ini semakin diperparah dengan insiden penodongan dan pembacokan yang terjadi di kawasan Tanah Abang pada Rabu (5/3/2025). Pelaku berinisial AI (29 tahun) berhasil ditangkap polisi setelah melakukan aksi penodongan di siang hari. Korban, yang sedang berjalan di sekitar Stasiun Tanah Abang, dipaksa menyerahkan barang berharganya. Saat korban melawan, pelaku menyabetkan golok hingga menyebabkan luka di kepala dan pinggang.
AI mengaku merampas uang Rp100 ribu untuk membeli minuman keras. Saat ditangkap, pelaku dalam keadaan mabuk. Kejadian ini semakin menambah keresahan masyarakat dan membuat mereka enggan berbelanja di Tanah Abang.
Dampaknya, banyak pembeli beralih ke tempat belanja lain atau memilih berbelanja secara online. Selain lebih praktis, belanja online dianggap lebih aman karena terhindar dari pungutan parkir liar dan ancaman premanisme.
Baca Juga: Pelaku Tertangkap! Karyawati Toko di Thamrin City Ternyata Ditusuk usai Putusin Pacar
Meski kabar ini sudah menjadi isu luas di masyarakat. Belum nampak aksi tegas dari pemerintah. Masyarakat tentu berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah dan aparat terkait untuk membersihkan Pasar Tanah Abang dari praktik parkir liar dan premanisme.