6 Cara Memulai Bisnis Fintech di Indonesia Agar Tidak Gagal

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:30 WIB
6 Cara Memulai Bisnis Fintech di Indonesia Agar Tidak Gagal
ilustrasi cara memulai bisnis fintech di Indonesia (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Transformasi digital membuat bisnis financial technology (fintech) atau teknologi finansial semakin menarik untuk digeluti. Bagaimana cara memulai bisnis fintech di Indonesia?

Pasalnya, fintech di Indonesia sangat berperan dalam transaksi keuangan sehari-hari, seperti penggunaan kartu kredit, pembelian saham, investasi, hingga penggunaan uang elektronik (e-money) sehari-hari.

Saat ini, diperkirakan bahwa setiap orang yang memiliki ponsel pasti memiliki setidaknya satu aplikasi fintech untuk transaksi sehari-hari. Dengan mengetahui tips dan cara memulai bisnis fintech di Indonesia bisa membuat usaha rintisan anda tidak gagal diawal-awal.

Cara Memulai Bisnis Fintech di Indonesia

Menurut laman Fintech Circle, berikut adalah langkah-langkah untuk mulai bisnis fintech di Indonesia.

1. Pahami Peraturan dan Regulasi

Karena bergerak di sektor keuangan, Anda dperlu benar-benar memahami undang-undangyang mengatur industri fintech.

Beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam bisnisfintech adalah perlindungan data pribadi dan kebijakan anti pencucian uang

Setiap negara mungkin memiliki peraturan fintech yang berbeda, Anda mungkin perlu mengurus izin lain jika ingin produk Anda bisa digunakan di negara lain.

2. Tentukan Target Pasar

Baca Juga: Asosiasi Diminta Gencar Edukasi Fintech, Legislator Demokrat: Jangan Bikin Masyarakat Terjebak!

Memilih niche atau target pasar dalam bisnis FinTech adalah langkah penting. Anda dapat mempertimbangkan faktor-faktor, seperti negara, lokasi, atau produk yang ingin Anda targetkan.

Beberapa niche umum di FinTech antara lain pinjaman, perbankan mobile, manajemen investasi, transfer uang, asuransi, dan sebagainya.

3. Percaya pada Diri Sendiri

Mungkin butuh waktu bertahun-tahun hingga bisnis Anda menghasilkan cukup pendapatan untuk bertahan. Meski begitu, Anda perlu meyakinkan para investor bahwa bisnis Anda akansukses.

Meskipun sekitar 90% startup gagal, Anda harus percaya bahwa ide Anda bisa berhasil.

Perkembangan usaha akan semakin sulit jika Anda saja tidak percaya diri.

4. Kenali Pesaing Anda

Langkah selanjutnya untuk mulai bisnis fintech di Indonesia adalah dengan mengenali pesaing Anda.

Dengan begitu, Anad bisa mengisi gap atau kekurangan yang mereka miliki dan memaksimalkan potensinya. Selain itu, pastikan produk Anda memiliki keunikannya tersendiri.

5. Bangun Tim

Anda tidak akan bisa membangun usaha fintech sendiri. Oleh karena itu, pastikan Andamemilih orang-orang di tim yang memang passionate dalam bidangnya.

Sebagai langkah awal, Anda tentu perlu menemukan perusahaan pengembang aplikasi yang memiliki pakar teknis.

6. Bangun dan Tingkatkan Pelanggan

Pada tahun-tahun pertama, Anda perlu fokus pada pengalaman pengguna yang baik dan tetap up-to-date dengan inovasi industri. Pastikan Anda tetap memprioritaskan masalah keamanan dan legalitas.

Umumnya, Anda bisa sedikit lebih bersantai dan mengembangkan inovasi setelah selang lima tahun. Sebab, di sinilah Anda mungkins udah punya pelanggan seti

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI