Beberapa niche umum di FinTech antara lain pinjaman, perbankan mobile, manajemen investasi, transfer uang, asuransi, dan sebagainya.
3. Percaya pada Diri Sendiri
Mungkin butuh waktu bertahun-tahun hingga bisnis Anda menghasilkan cukup pendapatan untuk bertahan. Meski begitu, Anda perlu meyakinkan para investor bahwa bisnis Anda akansukses.
Meskipun sekitar 90% startup gagal, Anda harus percaya bahwa ide Anda bisa berhasil.
Perkembangan usaha akan semakin sulit jika Anda saja tidak percaya diri.
4. Kenali Pesaing Anda
Langkah selanjutnya untuk mulai bisnis fintech di Indonesia adalah dengan mengenali pesaing Anda.
Dengan begitu, Anad bisa mengisi gap atau kekurangan yang mereka miliki dan memaksimalkan potensinya. Selain itu, pastikan produk Anda memiliki keunikannya tersendiri.
5. Bangun Tim
Baca Juga: Asosiasi Diminta Gencar Edukasi Fintech, Legislator Demokrat: Jangan Bikin Masyarakat Terjebak!
Anda tidak akan bisa membangun usaha fintech sendiri. Oleh karena itu, pastikan Andamemilih orang-orang di tim yang memang passionate dalam bidangnya.