Cerita Presdir Indocement Gandeng Ahli dari Jerman untuk Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 13 Maret 2025 | 16:23 WIB
Cerita Presdir Indocement Gandeng Ahli dari Jerman untuk Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakasa, Christian Kartawijaya dalam acara "Meet The CEO" besutan IDNFinancials.com dengan Suara.com.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pesatnya pembangunan dan perubahan iklim global, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) mengambil langkah besar dalam mengatasi masalah lingkungan yang mendesak melalui inovasi dan kerjasama strategis.

Diawali dari sebuah peristiwa longsor sampah di Bandung, Jawa Barat, Indocement berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk mengubah krisis menjadi peluang dengan mendatangkan ahli dari Jerman.

Dari insiden ini, tim ahli mengusulkan penggunaan sampah sebagai bahan bakar alternatif. Terdengar revolusioner, namun inisiatif ini mengungkapkan potensi yang belum tergali dari sampah yang selama ini menjadi masalah besar di kota-kota besar seperti Jakarta.

"Jadi bapak bisa bayangin ini Jakarta 3.000 tambah 2.000, 5.000. Mereka menyelesaikan masalah sampah di Jakarta itu 7.500 ton per hari yang mesti ke luar, jadi kita sudah handle sekitar 70an persen, not so bad," kata Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakasa, Christian Kartawijaya dalam acara "Meet The CEO" besutan IDNFinancials.com dengan Suara.com dikutip Kamis (13/3/2025).

Tidak berhenti di sampah, Indocement juga melirik penggunaan bahan baku yang tidak biasa seperti kotoran ayam yang dicampur dengan sekam padi.

"Sebetulnya kita ambil lagi yang menarik, Chicken poo, Chicken poo itu tai ayam kan dia pakai sekam padi," kata Christian.

Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi karbon.

Hingga tahun 2022, Indocement telah menggunakan bahan bakar alternatif lebih dari 18% dan menargetkan untuk meningkatkan konsumsi bahan bakar alternatif hingga lebih dari 40% pada tahun 2030.

Perusahaan juga melakukan langkah besar dalam investasi berkelanjutan melalui penyertaan modal sebesar Rp 2 miliar di PT Amita Prakarsa Hijau (APH).

Baca Juga: Usai Bertemu Pandawara Group, Kini Prabowo Minta AHY Bentuk Satgas Pengolahan Sampah

Investasi ini mencakup 20 persen dari jumlah modal APH, yang bertujuan untuk memproduksi bahan bakar dan material alternatif dari limbah industri dan/atau rumah tangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI