Indocement Daur Ulang Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

Kamis, 13 Maret 2025 | 15:51 WIB
Indocement Daur Ulang Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif
Daur ulang samlah (ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) terus melakukan inovasi ramah lingkungan untuk memproduksi semen.

Salah satunya, menggunakan bahan bakar alternatif Refuse-Derived Fuel (RDF) dari pengolahan sampah TPST Bantargebang untuk proses produksi semen di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor.

Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakasa  Christian Kartawijaya mengatakan, pemanfaatan bahan bakar alternatif sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk mengurangi CO2 dari pemakaian bahan bakar fosil (batu bara).

"Ya jadi cerita awalnya sebetulnya mulainya di Jawa Barat. Jadi kami dengan Pemda Jabar waktu itu bekerjasama dan meneliti karena kami dipanggil waktu ada kejadian di Wewyang Bandung waktu ada sampah longsor dan menghantam desa Kemudian saya dengan saya datangkan tim ahli dari Eropa, dari Jerman datang dan melihat ke sana kemudian usulan kita adalah pak bagaimana kita olah sampah bapak menjadi bahan bakar? Memang bisa? Bisa," kata Christian dalam acara "Meet The CEO" besutan IDNFinancials.com dengan Suara.com dikutip Kamis (13/3/2025).

Dia pun menambahkan dengan pemanfataan sampah, bisa menyelesaikan masalah sampah di Jakarta.  Apalagi, perusahaan menggunakan sampah dari furniture  untuk membuat semen.

"Jadi bapak bisa bayangin ini Jakarta 3000 tambah 2000, 5000. Mereka menyelesaikan masalah sampah di Jakarta itu 7500 ton per hari yang mesti ke luar jadi kita sudah handle sekitar 70an persen, not so bad," imbuhnya.

Selain menggunakan sampah untuk membuat semen, Indocement juga menggunakan kotoran hewan seperti ayam.  Adapun, penggunaan kotoran ayam ini menghasilkan semen yang berkualitas.

"Sebetulnya kita ambil lagi yang menarik, Chicken poo, Chicken poo itu tai ayam kan dia pakai sekam padi," jelasnya.

Indocement sendiri telah menggunakan bahan bakar alternatif sebesar lebih dari 18% sampai dengan tahun 2022 yang lalu dan menargetkan konsumsi bahan bakar alternatif mencapai lebih dari 40% di tahun 2030.

Baca Juga: Industri Semen Hadapi Tantangan, Program 3 Juta Rumah Jadi Harapan

Tidak hanya itu, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melakukan investasi penyertaan modal sebesar Rp2 miliar di PT Amita Prakarsa Hijau (APH).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI