Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) periode 2021-2025, Arsjad Rasjid, mendirikan Sriwijaya Group, sebuah perusahaan investasi yang terinspirasi dari kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Hal itu menimbulkan rasa penasaran tentang rekam jejak Arsjad Rasjid.
Sebagaimana kerajaan maritim ini pernah menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-11, Arsjad berupaya menghadirkan semangat kejayaan dan inovasi dalam dunia bisnis modern. Berikut adalah profil serta rekam jejak Arsjad Rasjid yang memiliki pengalaman luas di sektor energi, investasi, dan industri.
Profil Arsjad Rasjid
Mengutip dari situs resminya, Arsjad Rasjid lahir di Jakarta pada 16 Maret 1970. Ia berasal dari keluarga dengan latar belakang yang beragam. Ayahnya, H.M.N. Rasjid, adalah seorang purnawirawan TNI AD yang berdarah Palembang, sementara ibunya, Hj. Suniawati, memiliki keturunan Sunda-Tionghoa.
Sejak SMP, Arsjad telah menempuh pendidikan di luar negeri. Ia memulai studinya di bidang Computer Engineering di University of Southern California pada tahun 1990. Namun, ketertarikannya yang sangat besar pada dunia bisnis membuatnya berpindah ke Pepperdine University di California, Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar Bachelor of Business Administration pada tahun 1993.
Selain pendidikan formalnya, Arsjad terus mengembangkan wawasannya dengan mengikuti berbagai program eksekutif di institusi bergengsi dunia. Di antaranya, ia menyelesaikan Program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.
Selain itu, ia juga mengikuti Program Insight Into Politics and Public Policy in Asia for Global Leaders di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura. Ia juga menempuh pendidikan eksekutif di University of Oxford, Yale University, dan INSEAD.
Perjalanan Karier
Karier Arsjad Rasjid di dunia bisnis dimulai di PT Indika Energy Tbk., salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia. Ia bergabung sebagai Group CEO pada tahun 2005 hingga 2013, kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur/Group CFO dari 2013 hingga 2016. Sejak 2016, ia dipercaya sebagai Presiden Direktur Indika Energy.
Baca Juga: Sesumbar ke Komikus yang Mengkritiknya, Ini Deretan Konten Kreator yang Di-invest Deddy Corbuzier
Di bawah kepemimpinannya, aset Indika Energy meningkat pesat dari Rp2,78 triliun menjadi Rp18 triliun hanya dalam kurun waktu enam tahun (2005-2011). Ketika harga batu bara mengalami penurunan drastis pada 2013-2016, Arsjad berhasil memimpin perusahaan dalam strategi turnaround, sehingga perusahaan tetap bertahan dan berkembang.