Suara.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali membuktikan komitmennya dalam memberdayakan pengusaha ultra mikro di Indonesia. Kali ini, "sihir" NIB (Nomor Induk Berusaha) dihadirkan di Kalimantan Barat, tepatnya di Auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak pada awal pekan ini.
Sebanyak 1.000 pelaku UMKM di Bumi Khatulistiwa menerima NIB secara gratis, hasil kolaborasi apik antara PNM dan Kementerian UMKM.
Acara yang dikemas dalam Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro ini bukan sekadar seremonial. Lebih dari itu, ini adalah langkah nyata PNM dalam membangun ekosistem usaha yang kokoh dan berkelanjutan.
Melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), PNM tak hanya memberikan NIB, tetapi juga pelatihan literasi usaha dan pendampingan intensif. Tujuannya jelas: meningkatkan pemahaman nasabah tentang legalitas bisnis, akses modal, dan strategi pengembangan usaha, khususnya dalam menyambut momentum Ramadan 2025.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, dalam sambutannya, mengapresiasi sinergi apik antara PNM dan kementeriannya. Menurutnya, kolaborasi ini adalah kunci sukses pertumbuhan UMKM di Indonesia.
"Hari ini, total ada 9.402 sertifikat perizinan yang diserahkan, termasuk 1.000 NIB berkat koordinasi dengan PNM. Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan 300 sertifikasi halal," ungkap Maman dalam keterangannya dikutip Kamis (13/3/2025).
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menambahkan bahwa PNM telah memfasilitasi penerbitan NIB untuk 2.252.850 nasabah secara nasional. "Legalitas usaha adalah modal dasar bagi mereka untuk bertransaksi dan mendapatkan akses pendanaan," tegas Arief.
Dengan pendekatan holistik dan kolaborasi lintas sektor, PNM optimis nasabah Mekaar akan semakin mandiri dan mampu berkontribusi positif bagi perekonomian daerah. "Kami akan terus memperkuat ekosistem literasi usaha, agar UMKM Indonesia semakin berdaya saing," pungkas Arief.
Baca Juga: Gizi Anak dan UMKM: Bagaimana Produk Lokal Bisa Berkontribusi?