Hal ini imbas dari dugaan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang mendera Pertamina.
Meski dalam RDP tersebut tidak membahas detil, tetapi Simon tetap dicecar oleh para anggota Komisi VI untuk dimintai konfirmasi soal kasus korupsi tersebut.
Misalnya, Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-P Mufti Anam merasa kecewa, Dirut Pertamina tidak membahas kasus korupsi yang tengah hangat saat ini.
Pasalnya, para anggota Komisi VI telah menunggu kesempatan untuk bertemu Bos Pertamina untuk mendengarkan langsung soal kasus korupsi ini.
"Jujur saja, Pak, kami sedikit kecewa, kami tunggu-tunggu dari tadi paparan soal ter-update Pertamax oplosan, tapi tidak ada sebait kata pun yang menjelaskan di kesempatan ini. Padahal kami menunggu-nunggu rapat ini dari berminggu-minggu yang lalu, sampai kami coba ingatkan di grup Komisi VI dan sebagainya," ujarnya.
Mufti menilai, kekinian masyarakat masih geram terhadap kelakuan dari Pertamina saat ini. Apalagi, masyarakat juga merasa dibohongi oleh Pertamina, terlebih telah menjadi pelanggan bertahun-tahun.
"Pak, di tengah bulan suci Ramadhan, hari ini seluruh rakyat marah, Pak. Marah besar. Bahkan kami punya saudara, setiap hari setiap ketemu kami selalu mengungkapkan kemarahannya. Mereka kecewa begitu mendalam terhadap Pertamina karena mereka merasa tertipu bertahun-tahun selama ini," ucap dia.