"Tadi kami melakukan rapat untuk membahas implementasi teknis di mana salah satu yang kami bahas adalah fokus pada refinery yang tadinya kita akan bangun kurang lebih sekitar 500 ribu barel, karena kita impor sekitar 1 juta barel per day, tadi ada terjadi perubahan akan kita bangun nanti 1 juta barel," ujar Bahlil.
Bahlil menyebut, sebanyak 16 titik telah dindentifikasikan sebagai lokasi kilang minyak dengan kapasitas jumbo itu, Mulai dari Pulau Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku sampai Papua.
"Kita tetap akan membangun storage kapasitas 1 juta barel per day," ucap dia.
Kendati begitu, Bahlil masih belum mengetahui berapa nilai investasi dari pembangunan kilang minyak tersebut. Pasalnya, dirinya akan mondar-mandir untuk mencari investasi potensial.
"Nilainya mungkin setelah presentasi nanti hari Senin, ada teknologinya dari beberapa negara, termasuk dari Amerika akan presentasi di kami. Baru kami bisa memastikan angka pastinya" jelas dia.