Bos SMBC Yakin Likuiditas Perbankan RI Masih Kuat dari ASEAN

Selasa, 11 Maret 2025 | 08:49 WIB
Bos SMBC Yakin Likuiditas Perbankan RI Masih Kuat dari ASEAN
Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) Henoch Munandar memastikan fundamental perbankan Indonesia tetap kuat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan saham perbankan terus disorot lantarn mengalami pelemahan cukup dalam pada minggu lalu. Hal itu membuat kepercayaan investor asing jadi menurun.

Kendati demikian, Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) Henoch Munandar memastikan fundamental perbankan Indonesia tetap kuat meski kinerja saham perbankan bergejolak.

"Kalau dilihat perbankan Indonesia, fundamentalnya masih cukup solid," kata Henoch di dalam media Gathering Buka Puasa Bersama, Senin (10/3/2025).

Menurut dia, sektor perbankan Indonesia mendapatkan respons yang baik dari investor. Hal ini adalah efek dari pertumbuhan kinerja perbankan seperti kredit dan profitabilitas yang selalu mencetak pertumbuhan dobel digit.

"Tapi dalam volatility market harus selalu dobel digit seperti ekpektasi yang dikatakan investor. Itu kan pasti dipengaruhi oleh situasi global. Kalau biasanya dobel digit, sekarang single digit di ujung sudah dianggap penurunan mungkin",imbuhnya.

Dia cukup optimistis dengan kinerja perbankan. Sebab, kinerja perbankan Indonesia tetap unggul bila dibandingkan dengan perbankan regional lainnya.

"Kita lihat perbankan di Indonesia secara fundamental masih cukup baik. Dari sisi permodalan, misalnya, masih jauh di atas rata-rata regional," tuturnya.

Dia menekan bahwa likuiditas perbankan Indonesia masih kuat dibandingkan negara ASEAN lainnya. Sebab, perbankan Indonesia pada dasarnya masih memiliki fundamental yang solid
Secara fundamental masih baik. Dari sisi permodalan, kita (industri perbankan Indonesia) masih jauh di atas rata-rata regional (ASEAN)," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menjelaskan kondisi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta harga saham perbankan tidak terlepas dari adanya aksi jual investor asing sesuai dengan risk appetite investor asing yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal.

Baca Juga: 5 Cara Pinjaman Modal Usaha yang Bisa Langsung Cair Jelang Lebaran

Faktor tersebut antara lain divergensi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat serta ketidakpastian pasar keuangan global yang masih terus berlanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI