Presdir Sampoerna di Harvard Business School: Kolaborasi Global untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 10 Maret 2025 | 13:58 WIB
Presdir Sampoerna di Harvard Business School: Kolaborasi Global untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Ivan Cahyadi, memaparkan strategi keberhasilan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif, dan berkelanjutan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sampoerna mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap aktivitas perusahaan di bawah Payung Program Keberlanjutan "Sampoerna untuk Indonesia," yang berfokus pada Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola.

Sampoerna dan PMI melakukan investasi berkelanjutan, hilirisasi, inovasi, penyerapan tenaga kerja, pengembangan sumber daya manusia, ekspor, dan penciptaan nilai tambah untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 8% yang dicanangkan oleh pemerintah serta menjadi bagian dari kemajuan bangsa.

Industri tembakau merupakan salah satu contoh yang baik dari industri hilirisasi yang sukses di Indonesia. Hilirisasi industri tembakau ini tercermin dari seluruh rantai pasok bisnis Sampoerna, mulai dari hulu hingga hilir.

Di hulu, Sampoerna bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih lokal, memastikan bahan baku berkualitas tinggi. Selanjutnya, Sampoerna melibatkan 1.700 pemasok lokal yang berperan penting dalam proses produksi.

Di hilir, Sampoerna menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 90.000 karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung, di 9 fasilitas produksi milik Sampoerna dan 43 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi daerah yang tersebar di Pulau Jawa. Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan lebih dari 1,5 juta peritel yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ekosistem kuat ini didukung oleh investasi PMI yang bernilai lebih dari US$6,4 miliar sejak 2005. Sampoerna juga telah melakukan ekspor produk ke lebih dari 30 pasar di Asia Pasifik, termasuk untuk produk tembakau inovatif bebas asap IQOS/TEREA.

Pada saat yang bersamaan, Sampoerna memastikan produk tembakau hanya dipasarkan bagi konsumen dewasa yang memutuskan untuk menggunakan produk tembakau atau nikotin. Perusahaan terus mendorong kesadaran publik tentang larangan penjualan produk tembakau bagi anak di bawah umur 21 tahun.

Saat ini, Sampoerna bekerja sama dengan 1,5 juta mitra peritel dan telah mengedukasi para pengecer dengan memberikan informasi melalui surat edaran dan menempatkan materi Youth Access Prevention (YAP) di toko-toko.

Selain itu, Sampoerna terus mencari cara inovatif untuk berkontribusi bagi masyarakat luas termasuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Melalui "Sampoerna untuk Indonesia," perusahaan telah dan terus memberdayakan UMKM, termasuk toko kelontong.

Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan, Bukti Keberpihakan Nyata untuk UMKM dan Ekonomi Rakyat

Sampoerna menjalankan program pemberdayaan UMKM melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), sementara pendampingan bagi UMKM toko kelontong dilakukan lewat Sampoerna Retail Community (SRC).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI