Produksi Padi Meroket di Awal 2025, DPR Puji Langkah Kementan

Jum'at, 07 Maret 2025 | 09:40 WIB
Produksi Padi Meroket di Awal 2025, DPR Puji Langkah Kementan
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo, mengapresiasi upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data sementara BPS, produksi beras pada kuartal I (Januari–April) tahun ini mencapai 13,95 juta ton, angka tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

“Saya mengapresiasi berbagai program nyata pemerintah sehingga produksi beras Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Kita patut bersyukur karena tahun ini produksi beras berpotensi menjadi yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir,” ujar Firman dalam keterangan persnya pada Kamis, (6/3/2025).

Ia juga menekankan bahwa pencapaian ini membuktikan ketahanan Indonesia dalam menghadapi krisis, sementara negara lain seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina mengalami paceklik beras.

“Capaian ini harus kita syukuri karena pemerintah sukses menjadikan Indonesia sebagai negara yang mampu melewati krisis,” katanya.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil melewati gelombang cuaca ekstrem el nino dengan mendistribusikan 63 ribu pompa, kemudian terus menyiapkan benih unggul hingga mendistribusikan alat mesin pertanian (Alsintan).

Langkah ini, menurut Firman, merupakan langkah kongkrit yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam mengimplementasikan visi besar Presiden Prabowo yaitu mencapai swasembada secara cepat dan singkat.

“Saya optimis kalau ini dilakukan secara konsisten dan dapat didukung dengan anggaran yang memadai maka swasembada yang sudah di depan mata dapat tercapai,” katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa potensi produksi kuartal I/2025 ini akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah produksi beras nasional selama 7 tahun terakhir. angka ini masih merupakan angka sementara (ASEM) yang dapat mengalami perubahan seiring pembaruan data di lapangan.

“Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi padi sepanjang Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir,” katanya.

Baca Juga: Perubahan Permentan: Kemudahan dan Kepastian Akses Pupuk Bersubsidi bagi Petani

BPS mengungkapkan bahwa produksi beras diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya produksi padi. Pada periode Januari–April 2025, produksi padi diproyeksikan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat 26,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan mencapai 2,16 juta ton GKG, naik 42,32% dibandingkan Januari tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi padi selama Februari–April 2025 diperkirakan mencapai 22,06 juta ton GKG, meningkat 24,63% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, produksi padi pada Januari–April 2025 menjadi yang tertinggi. Pada periode yang sama, produksi padi tahun 2019 tercatat 23,78 juta ton, tahun 2020 sebesar 19,99 juta ton, tahun 2021 sebanyak 23,58 juta ton, tahun 2022 mencapai 23,82 juta ton, tahun 2023 sebesar 22,55 juta ton, dan tahun 2024 hanya 19,22 juta ton.

Selain itu, luas panen padi selama Februari–April 2025 juga meningkat menjadi 4,14 juta hektare, bertambah 0,87 juta hektare atau naik 26,42% dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut BPS, peningkatan ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang mendukung produksi pertanian serta kondisi cuaca yang menguntungkan, seperti curah hujan yang cukup untuk memperluas area tanam.

“Dengan demikian luas panen padi sepanjang Januari sampai dengan April atau yang disebut dengan subround 1 pada tahun 2025 ini akan mencapai 4,56 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,99 juta hektare atau 27,69 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024,” jelasnya.***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI