Pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan mencapai 2,16 juta ton GKG, naik 42,32% dibandingkan Januari tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi padi selama Februari–April 2025 diperkirakan mencapai 22,06 juta ton GKG, meningkat 24,63% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, produksi padi pada Januari–April 2025 menjadi yang tertinggi. Pada periode yang sama, produksi padi tahun 2019 tercatat 23,78 juta ton, tahun 2020 sebesar 19,99 juta ton, tahun 2021 sebanyak 23,58 juta ton, tahun 2022 mencapai 23,82 juta ton, tahun 2023 sebesar 22,55 juta ton, dan tahun 2024 hanya 19,22 juta ton.
Selain itu, luas panen padi selama Februari–April 2025 juga meningkat menjadi 4,14 juta hektare, bertambah 0,87 juta hektare atau naik 26,42% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut BPS, peningkatan ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang mendukung produksi pertanian serta kondisi cuaca yang menguntungkan, seperti curah hujan yang cukup untuk memperluas area tanam.
“Dengan demikian luas panen padi sepanjang Januari sampai dengan April atau yang disebut dengan subround 1 pada tahun 2025 ini akan mencapai 4,56 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,99 juta hektare atau 27,69 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024,” jelasnya.***