Suara.com - Duka mendalam menyelimuti ribuan buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) setelah perusahaan tekstil raksasa itu resmi menutup pabriknya pada 1 Maret 2025.
Keputusan pahit ini diambil setelah Sritex dinyatakan bangkrut akibat terlilit utang yang menggunung.
Penutupan pabrik ini berdampak pada ribuan buruh yang kehilangan pekerjaan. Mereka kini harus menghadapi ketidakpastian masa depan di tengah kesulitan ekonomi.
Ribuan buruh Sritex kini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Kehilangan pekerjaan di tengah situasi ekonomi yang sulit tentu menjadi pukulan berat bagi mereka dan keluarga. Banyak dari mereka yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan di Sritex.
Baca Juga: Sritex Bangkrut, Danantara Diusulkan Jadi Investor Penyelamat
Kekayaan Pemilik Sritex Justru Melambung?
Di tengah duka para buruh, kabar mengejutkan justru datang dari sang pemilik Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto. Kekayaannya dikabarkan justru melambung tinggi, benarkah?
Nama Iwan Kurniawan Lukminto sempat menghiasi daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2020, dengan kekayaan mencapai USD515 juta (sekitar Rp8,1 triliun). Namun, dinamika dunia bisnis memang penuh kejutan.
Saat ini, nama Iwan Kurniawan Lukminto tidak lagi tercantum dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan kepemilikan saham SRIL sebesar 0,52% atau senilai Rp108 juta.
Baca Juga: Kemendes PHK Massal 1.040 Pendamping Desa, Komnas HAM Terima Aduan Pelanggaran HAM
Iwan Kurniawan Lukminto sendiri merupakan sosok yang sangat berpengaruh di industri tekstil Indonesia, khususnya terkait dengan perusahaan Sritex.
Kebangkrutan Sritex menimbulkan berbagai pertanyaan dan kontroversi. Banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana bisa sebuah perusahaan raksasa dengan sejarah panjang mengalami kebangkrutan. Beberapa dugaan muncul terkait dengan pengelolaan keuangan yang kurang baik dan strategi bisnis yang tidak tepat.
Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk membantu para buruh yang terdampak dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Sritex.