Suara.com - PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) merevitalisasi bangunan Pabrik Gula Colomadu menjadi lokasi destinasi wisata. Revitalisasi ini diilakukan bersama PT Sinergi Colomado yang dimulai sejak 2017.
Dengan pendekatan konservasi yang cermat dan inovasi arsitektural, De Tjolomadoe kini tidak hanya menjadi pusat wisata budaya, tetapi juga ruang multifungsi untuk berbagai kegiatan seni, bisnis, dan hiburan.
Dalam revitalisasi ini, PTPP mempertahankan keaslian struktur bangunan sekaligus menyesuaikannya dengan kebutuhan masa kini. Berbagai elemen asli seperti mesin gilingan tebu dan struktur bangunan utama tetap dipertahankan, menjadikan De Tjolomadoe sebagai museum hidup yang membawa pengunjung kembali ke masa kejayaan industri gula Indonesia.
"Revitalisasi De Tjolomadoe bukan sekadar restorasi bangunan tua, tetapi juga rebranding total yang menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan," tulis manajemen PTPP seperti yang dikutip, Selasa (4/3/2025).
Baca Juga: PTPP Mulai Garap Proyek RS Adhyaksa Jambi Senilai Rp255,5 Miliar
Beberapa inovasi utama yang diterapkan dalam proyek ini antara lain konservasi arsitektural di mana struktur bangunan diperkuat dengan transfer beam agar lebih kokoh tanpa mengubah bentuk aslinya.
Tidak hanya itu pihak PTPP melakukan pemanfaatan sesin eksisting. Mesin-mesin tua yang dulu digunakan untuk produksi gula kini menjadi elemen desain yang memperkaya nilai estetika museum.
Mengenai design dilakukan dengan Desain Interior Modern yang merupakan perpaduan gaya industrial dengan sentuhan modern menciptakan suasana unik yang menggabungkan masa lalu dan masa kini.
Rebranding dan pengembangan fasilitas juga dilakukan. Hal ini maksudhkanagar public dapat melihat dari pabrik gula menjadi pusat wisata heritage, ruang MICE (Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions), dan area komersial
Kedepannya akan tersedia paket wisata dengan Candi Prambanan dan Borobudur, memadukan Wisata Alam, Budaya dan Sejarah yang didukung oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku salah satu shareholder De Tjolomadoe.
Baca Juga: Korupsi Proyek Pabrik Gula Rp871 Miliar, Hutama Karya dan PTPN XI Diduga Kongkalikong