Kebijakan Tarif Trump Picu Kekhawatiran Pasar: Wall Street Anjlok, IHSG Siap-siap Turun Lagi?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 07:27 WIB
Kebijakan Tarif Trump Picu Kekhawatiran Pasar: Wall Street Anjlok, IHSG Siap-siap Turun Lagi?
Sebagai Ilustrasi-Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks-indeks utama Wall Street mengalami tekanan pada Senin (3/3/2025) setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor baru terhadap beberapa mitra dagang utama Amerika Serikat.

Kebijakan ini memicu kekhawatiran investor akan dampaknya terhadap perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi. Indeks S&P 500 melemah 1,8%, sementara Dow Jones Industrial Average turun 649,67 poin (1,5%). Indeks Nasdaq Composite juga terkoreksi 2,6%, didorong oleh penurunan saham Nvidia lebih dari 8%.

Kebijakan Tarif Baru Trump

Presiden Trump menegaskan bahwa tarif impor sebesar 25% untuk produk dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa (4/3/2025). "Tidak ada ruang tersisa untuk Meksiko maupun Kanada. Tarif balasan mulai berlaku pada 2 April, namun yang lebih penting, besok tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko akan mulai diberlakukan," ujar Trump di Gedung Putih, didampingi oleh Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Selain itu, Trump juga menandatangani kebijakan baru yang menetapkan tarif tambahan 10% terhadap impor dari China.

Baca Juga: Trump Tegaskan AS Tak Perlu Khawatir Berlebihan terhadap Putin

Kebijakan ini menimbulkan ketidakpastian di pasar global, terutama di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Investor khawatir bahwa tarif ini dapat memicu perang dagang baru dan menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Saham perusahaan teknologi, terutama yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI), mengalami penurunan signifikan. Selain Nvidia, saham Broadcom dan Super Micro Computer juga terkoreksi tajam. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak tarif impor pada rantai pasok global dan biaya produksi perusahaan teknologi.

Bursa Saham Asia Beragam

Sementara itu, bursa saham di kawasan Asia Pasifik menunjukkan kinerja beragam pada hari yang sama. Investor di kawasan ini menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai rencana tarif dagang Trump. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,70%, dan Indeks Topix menguat 1,77%. Di Australia, Indeks ASX 200 naik 0,90%, meskipun indeks manajer pembelian manufaktur S&P Global di Australia pada Februari sedikit menurun menjadi 50,4 dari 50,6 pada bulan sebelumnya.

Di Hong Kong, Indeks Hang Seng menguat 0,28%. Sementara itu, bursa saham Korea Selatan libur pada awal pekan ini. Investor juga menantikan rilis indeks manajer pembelian manufaktur Caixin/S&P Global China untuk Februari, yang diperkirakan akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Baca Juga: Trump: Khawatirkan Kriminal, Bukan Putin! Pernyataan Kontroversial Picu Ketegangan Baru

IHSG: Potensi Koreksi di Tengah Ketidakpastian Global

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 3,97%, didukung oleh pembelian asing senilai Rp173 miliar.

Saham-saham yang paling banyak dibeli investor asing antara lain BBCA, ASII, BBRI, JPFA, dan TPIA. Namun, IHSG hari ini berpotensi terkoreksi seiring dengan pengenaan tarif AS terhadap China sebesar 20%.

Level Support dan Resist IHSG:
- Support: 6.350-6.450
- Resist: 6.575-6.630

Beberapa saham yang direkomendasikan pengamat untuk trading hari ini diantaranya: 

1. TLKM (Telkom Indonesia)
- Strategi: Buy on Weakness
- Area Beli: 2.370
- Cut Loss: Jika break di bawah 2.330
- Target: 2.440-2.460 (short term)

2. ANTM (Aneka Tambang)
- Strategi: Spec Buy
- Area Beli: 1.580
- Cut Loss: Jika break di bawah 1.570
- Target: 1.600-1.630 (short term)

Disclaimer

Informasi dan analisis yang disajikan dalam artikel ini bersifat umum dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Penulis dan pihak terkait tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi berdasarkan informasi ini. Selalu lakukan penelitian mandiri dan konsultasikan dengan profesional keuangan sebelum melakukan investasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI