Investor Kabur Buat IHSG Terus Terperangkap di Zona Merah, Apa Pemicunya?

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 28 Februari 2025 | 16:53 WIB
Investor Kabur Buat IHSG Terus Terperangkap di Zona Merah, Apa Pemicunya?
Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, pergerakan IHSG terus berada di zona merah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada perdagangan hari Jumat (28/2) ini alami kebakaran di level 6.446,64 atau turun 3,31 persen. Sementara, selama sepakan ini IHSG sudah anjlok sebesar, 7,83 persen.

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 21,47 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 1,25 juta kali, serta nilai transaksi mencapai Rp20,65 triliun.

Menanggapi kondisi ini, Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, pelemahan IHSG ni imba dari sentimen perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Mengingat sentimen perang dagang yang semakin kuat, apalagi pengumuman Trump terkait tarif 25 persen untuk Meksiko dan Kanada yang akan mulai berlaku pada 4 Maret 2025 nanti, menyebabkan pergerakan IHSG mengalami pelemahan signifikan," ujar Nafan seperti dikutip, Jumat (28/2/2025).

Sementara dari sisi domestik, Dia menyebut, bahwa tingkat inflasi Februari yang diproyeksi lebih rendah ini juga jadi pemicu IHSG terperangkap di zona merah.

"Sisi domestik terkait dengan proyeksi inflasi Indonesia, yang memang dipekan ini akan turun dikisaran 5 persen," ucap dia.

Menurut Nafan, kondisi IHSG bisa saja kembali rebound ke zona hijau lagi. Asalkan, tambah dia, para investor asing menggolontorkan dananya ke dalam negeri.

"Asalkan didukung masuknya aliran modal asing," kata Nafan singkat.

Baca Juga: Tutup Pabrik 1 Maret 2025, Nasib Saham Sritex Diujung Delisting BEI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI