Proyek Pembangunan Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok Capai 75 Persen

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 28 Februari 2025 | 15:44 WIB
Proyek Pembangunan Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok Capai 75 Persen
Proyek Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok/ist
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proyek pembangunan Terminal Kalibaru Tahap 1B di Pelabuhan Tanjung Priok sebentar lagi rampung. PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mengungkapkan progres proyek senilai Rp3,83 triliun itu mencapai 75 persen.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengungkapkan, kegiatan pelaksanaan reklamasi pada proyek ini memanfaatkan material lumpur hasil pengerukan untuk membentuk area baru seluas 260 hektare.

"Serta perbaikan tanah pada area seluas 100 hektare menggunakan metode Vacuum Preloading," ujar Joko seperti dikutip, Jumat (28/2/2025).

Adpaun, Proyek ini bertujuan untuk memperkuat peran Pelabuhan Tanjung Priok sebagai gerbang utama distribusi ekspor dan impor di Indonesia.

Baca Juga: Waskita Karya Pamer Kontrak Baru, Wijaya Karya Justru Merana

Dalam kontrak Pekerjaan Terminal Kalibaru Tahap 1B, PTPP menggarap sejumlah lingkup pekerjaan strategis, di antaranya reklamasi dan perbaikan tanah pada area Terminal Petikemas 2 (CT2), Inner Port Road, dan Reserved Area.

Pembangunan struktur dermaga CT2 sepanjang 800 meter dan dermaga CT3 sepanjang 150 meter dan pengerukan kolam dermaga CT2 dan pembangunan breakwater serta penggunaan teknologi inovatif seperti metode Vacuum Preloading dan drone LIDAR untuk mempercepat pelaksanaan serta memastikan akurasi pekerjaan reklamasi.

Vacuum Preloading Method adalah solusi untuk memperbaiki lapisan tanah lunak (very soft soil) guna menjamin stabilitas struktur.

Lalu penggunaan material hasil pengerukan sebagai bahan reklamasi untuk mendukung prinsip konstruksi berkelanjutan. Selain itu digunakan teknologi BIM (Building Information Modeling) dan Drone LIDAR untuk pengukuran topografi dan volume reklamasi secara presisi.

Selain itu, pemanfaatan semen slag, hasil limbah pengolahan baja, dalam metode Deep Soil Mixing sebagai bagian dari green construction.

Baca Juga: PTPP Mulai Garap Proyek RS Adhyaksa Jambi Senilai Rp255,5 Miliar

Salah satu yang menarik mengenai penerapan teknologi dari proyek ini adalah tiang pancang baja berdiameter 2 meter dengan panjang 50 meter, yang merupakan tiang terbesar dan terpanjang di Indonesia, tanpa sambungan dari
Cilegon ke Priok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI