Cerdiknya Bos BCA, Serok Saham Dikala Harga Murah

Kamis, 27 Februari 2025 | 19:49 WIB
Cerdiknya Bos BCA, Serok Saham Dikala Harga Murah
Gedung Bank Central Asia (BCA) di Jakarta, Rabu (28/6/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah bos PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kedapatan menyerok saham milik perusahaan dikala harga sedang murah meriah.

Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja diketahui menjala 337 ribu saham bank terbaik nasional tersebut. Transaksi pembelian dilakukan pada Selasa, 25 Februari 2025. 

Jahja membeli saham BBCA diharga pelaksanaan Rp8.900 per lembar. Harga itu diskon 4,3 persen alias 400 poin dibanding penutupan saham perseroan pada 18 Februari 2025 di kisaran Rp9.300. 

Namun, harga beli itu lebih tinggi 0,84 persen alias 75 poin dari penutupan perdagangan saham perseroan pada 25 Februari 2025 di level Rp8.825 per helai.

Baca Juga: Jejak Investasi Saham Pandu Sjahrir Petinggi Danantara: GoTo, Shopee, Hingga Tambang Nikel

Alhasil, Jahja menyiapkan uang sebesar Rp2,99 miliar untuk transaksi tersebut, dan membuat pundi-pundi kepemilikan saham BBCA-nya meningkat menjadi 34,18 juta lembar atau setara dengan porsi kepemilikan 0,03 persen.

Tak hanya Jahja, petinggi BBCA lainnya melakukan aksi serupa dia adalah Santoso yang menyerok sekitar 20 ribu saham perseroan dengan harga Rp8.900 per helai senilai Rp178 juta. 

Dengan begitu, tabulasi saham Santoso menjadi 2,71 juta helai alias 0,002 persen. ”Tujuan transaksi dilakukan CEO dan direktur perseroan untuk kepentingan investasi,” kata Raymon Yonarto, Corporate Secretary BCA dikutip Kamis (27/2/2025).

Diketahui saham BBCA dalam kurun waktu satu minggu terakhir telah memelah 5,28 persen berdasarkan data IDXMobile. Pelemahan ini diikuti sejumlah saham bank utama lainnya, seperti BBRI, BBNI, BRMI dan BRIS.

Baca Juga: Emiten Ini Cetak Penjualan Rp7,5 Triliun, Prospek Saham Moncer di Tengah Guncangan Ekonomi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI