Suara.com - Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) di Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Penunjukan Pandu untuk mengisi posisi penting ini membuat publik penasaran mengenai saham milik Pandu Sjahrir.
Posisi tersebut menandai peran strategis Pandu dalam mengelola investasi negara di berbagai sektor, termasuk energi dan teknologi. Dengan pengalaman luas di dunia bisnis dan investasi, ia diharapkan mampu membawa Danantara menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai seorang investor kawakan, Pandu Sjahrir memiliki rekam jejak yang kuat dalam pengelolaan bisnis di berbagai industri. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Dari MBG hingga Danantara: Mengapa Ahli Menilai Prabowo Tengah Jadikan Orang Miskin Komoditas?
Profil Pandu Sjahrir
Memiliki nama lengkap Pandu Patria Sjahrir, Pandu Sjahrir adalah seorang pengusaha dan investor profesional asal Indonesia yang lahir di Boston, Amerika Serikat, pada 17 Mei 1979. Ia merupakan anak dari ekonom Sjahrir dan Nurmala Kartini Sjahrir serta keponakan dari tokoh politik dan militer Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pendidikan Pandu meliputi gelar sarjana dari University of Chicago serta gelar Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business. Ia juga melanjutkan pendidikan ke program MBA Eksekutif "One Belt One Road" di Tsinghua University, China.
Sepanjang kariernya, Pandu aktif di berbagai sektor, mulai dari industri batu bara hingga ekonomi digital. Saat ini, ia menjabat sebagai Chief Information Officer (CIO) di Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (BP Danantara), sebuah lembaga yang bertujuan untuk mengelola investasi di berbagai sektor strategis di Indonesia.
Kepemilikan Saham Pandu Sjahrir
Baca Juga: Cuan Mengalir Tanpa Kerja Keras, Ini 5 Ide Bisnis Pasif di Indonesia
1. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
Pandu menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT TBS Energi Utama Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara dan energi terbarukan.
Perusahaan ini memiliki beberapa anak usaha yang beroperasi di Kalimantan Timur, termasuk PT Adimitra Baratama Nusantara, PT Trisensa Mineral Utama, dan PT Indomining. TOBA juga telah melakukan diversifikasi ke sektor energi terbarukan serta pengembangan tambang nikel untuk kendaraan listrik.
2. Electrum
Sebagai Chairman di Electrum, Pandu mengawasi strategi perusahaan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Electrum merupakan perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT TBS Energi Utama Tbk yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
3. AC Ventures
Pandu adalah salah satu pendiri AC Ventures, perusahaan modal ventura yang berfokus pada pengembangan teknologi digital di Asia Tenggara. AC Ventures telah berinvestasi pada lebih dari 120 startup dan berhasil mengumpulkan dana investasi lebih dari US$500 juta.
4. Indies Capital
Pandu juga merupakan mitra pengelola di Indies Capital, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Singapura dan fokus pada pendanaan startup teknologi. Perusahaan ini telah memberikan pembiayaan kepada berbagai perusahaan seperti Grab Holdings Ltd dan Bukalapak.
5. GoTo dan Shopee (Sea Ltd.)
Pandu memiliki keterlibatan dalam pengembangan Shopee melalui investasi awalnya di Sea Ltd, induk perusahaan dari Shopee dan Garena. Ia juga pernah menjabat sebagai Dewan Komisaris GoTo Financial setelah Gojek dan Tokopedia bergabung menjadi GoTo.
6. Edge Connect
Salah satu proyek besar Pandu saat ini adalah pembangunan pusat data (data center) terbesar di Indonesia melalui Edge Connect dengan kapasitas 65 MW. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital di Indonesia.
Selain itu, Pandu aktif di berbagai organisasi, termasuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Ketua Asosiasi Fintech Indonesia, dan Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia juga menjabat sebagai Chairman ARTOTEL Group dan Ketua Persatuan Selancar Indonesia (PSOI). Demikianlah informasi terkait saham milik Pandu Sjahrir.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas