Infografis
Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir buka suara soal ditudingan saling berebut kekuasaan dengan Kepala Badan Pelaksana Investasi Danantara Rosan Roeslani soal pembagian tugas antara Kementerian BUMN dan Danantara.
Erick bilang tudingan itu tidak benar.
"Seakan-akan di publik ini, jangan-jangan perebutan kekuasaan (di Danantara), enggak! Kita orang market, kita sama-sama orang private sector, dan kita mengerti job-nya (tugas masing-masing)," kata Etho sapaan akrabnya dalam acara CNBC Economic Outlook 2025 di The Westin, Jakarta Selatan dikutip Kamis (27/2/2025).
Menurutnya pembagian tugas teknis antara dirinya dan Rosan akan menyesuaikan peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: Dari MBG hingga Danantara: Mengapa Ahli Menilai Prabowo Tengah Jadikan Orang Miskin Komoditas?
Dia bilang kehadiran Danantara nantinya akan mempercepat proses bisnis yang ada. Semisal soal tak perlu lagi dividend policy yang harus melalui persetujuan sana-sini karena semuanya langsung terpusat di tangan Rosan.
"Mana yang harus approval bersama atau saya approval. Hal-hal seperti ini yang saya rasa justru menjadi percepatan. Ini hal yang positif. Selama ini kami di (Kementerian) BUMN tidak punya luxury itu," kata Etho yang juga merupakan Ketua Dewan Pengawas Danantara itu.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 24 Februari 2025.
Peluncuran Danantara ini menandai langkah strategis pemerintah dalam mengelola investasi nasional guna mendukung pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo berharap terbentuknya dan diluncurkannya Danantara dapat mengubah cara pengelolaan kekayaan bangsa demi kesejahteraan rakyat. Menurut Presiden, pemerintah telah membuktikan komitmennya dengan disiplin dan tata keuangan yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Cuan Mengalir Tanpa Kerja Keras, Ini 5 Ide Bisnis Pasif di Indonesia
