Suara.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) melakukan uji coba pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar green ammonia hasil konversi dari green hydrogen yang diterapkan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt.
Hal ini ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3 persen selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia. Hasil kerjasama antara PLN Indonesia Power, IHI Corporation dan Pupuk Kujang ini dapat berpotensi menekan emisi karbon sebesar 70.640,64 ton CO per tahun dan mendukung target Net Zero Emmision (NZE) di Tahun 2060.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, Pupuk Kujang maupun IHI Corporation dalam pengembangan ammonia cofiring di PLTU yang sejalan dengan Strategi Hidrogen Nasional (SHN) dan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) Kementerian ESDM.
"Kolaborasi yang dikerjakan saat ini antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang dan IHI Corporation dalam menerapkan ammonia cofiring di PLTU menjadi bagian penting untuk upaya inisiasi penurunan emisi di pembangkit listrik tenaga uap yang saat ini berbahan bakar batubara, hal ini selaras dengan konsep pengembangan hidrogen dan amonia," ujar Eniya ditulis Kamis (27/2/2025).
Baca Juga: PLN Indonesia Power Raih 50 Proper Emas Dalam 6 Tahun
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, sektor ketenagalistrikan berperan penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal, berkualitas dan terjangkau serta mewujudkan komitmen dalam mencapai Net Zero Emission 2060.
"Sebagai bagian dari komitmen dalam mencapai transisi energi dan NZE 2060, Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) telah disusun dengan peta jalan yang jelas dan terukur. Salah satu program dalam mencapai transisi energi yaitu penerapan biomass cofiring dan ammonia cofiring di PLTU untuk mengurangi emisi secara bertahap," kata Jisman.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengatakan bahwa inovasi ammonia cofiring di PLTU Labuan yang dilakukan PLN Indonesia Power akan terus ditingkatkan kedepannya untuk memberikan dampak yang luar biasa yaitu transisi energi di Indonesia.
"Mengutip yang dikatakan Neil Armstrong saat menginjakkan kaki di bulan, one small step for man, one giant leap for mankind dan hari ini dapat dikatakan kita berkumpul dengan tema One small step for PLN, one giant step for Indonesia. Hari ini kita melakukan peristiwa bersejarah yaitu ammonia cofiring PLTU pertama di Indonesia, pencapaian ini merupakan kolaborasi yang luar biasa. Hal ini adalah langkah kecil yang akan dilanjutkan dan terus ditingkatkan kedepan," ungkap Hartanto.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra juga menyampaikan bahwa dalam pengujian cofiring ammonia ini akan memberikan dampak yang signifikan pada pengurangan emisi karbon.
"Dari uji cofiring ammonia sebesar 3 persen ini dapat mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam dengan pengurangan CO sebesar 9,45 ton CO per jam selama pengujian atau berpotensi mengurangi CO sebesar 70.640,64 ton CO per tahun. Hal ini juga setara dengan menanam sekitar 70.000 pohon," pungkas Edwin.
Baca Juga: Tekan Emisi Melalui EBT Hingga Cofiring PLTU, Dirut PLN IP Dianugerahi Green Leadership Madya
Sementara itu, Deputy Commissioner for International Affairs Agency for Natural Resources and Energy, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Masanori Tsuruda mengatakan bahwa Pemerintah Jepang sangat berkomitmen untuk terus mendukung proyek dan upaya Indonesia untuk melakukan transisi energi serta berharap dapat menjadi contoh negara anggota Asia Zero Emission Community (AZEC).
"Saya sangat senang melihat bahwa proyek ini berjalan dengan baik dan telah menunjukkan kemajuan yang nyata. Negara-negara anggota AZEC sangat berkomitmen untuk mencapai tujuan yang ambisius, yaitu mencapai dekarbonisasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan energi secara bersamaan. Saya berharap proyek ini akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara AZEC lainnya," ujar Masanori.
Dalam kerja sama ini, Pupuk Kujang berperan sebagai produsen green ammonia, dimana sumber bahan baku green hydrogen nya di dapatkan dari unit-unit hydrogen plant PLN Indonesia Power. Sementara itu, IHI Corporation merupakan pemilik teknologi ammonia burner, bersama dengan PLN Indonesia Power yang merupakan asset owner dari PLTU.
Pemanfaatan green ammonia sebagai alternatif bahan bakar PLTU ini menjadi tonggak sejarah awal di Indonesia. PLN IP akan terus berupaya memberikan energi bebas karbon yang ramah lingkungan serta mendukung visi Presiden Republik Indonesia yaitu swasembada energi dengan energi terbarukan.